Parapuan.co - Beberapa tahun belakangan dunia modeling kian menunjukkan sisi inklusifnya.
Tak lagi hanya diisi oleh deretan model bertubuh langsing dan tinggi saja, kini industri ini pun hadir dengan wajah-wajah yang lebih variatif dan representatif.
Salah satunya adalah dengan semakin banyaknya muncul model dengan down syndrome yang kian mengubah industri modeling menjadi lebih 'ramah' kepada semua orang.
Sambil merayakan Hari Down Syndrome Sedunia yang ditetapkan tiap tanggal 21 Maret, berikut PARAPUAN rangkum model down syndrome dari berbagai negara yang inspiratif.
Sofia Jirau adalah salah satu model dengan kondisi down syndrome yang belakangan jadi perbincangan karena terpilih jadi model Victoria's Secret.
Bahkan ia adalah model dengan down syndrome pertama yang pernah dimiliki oleh Victoria's Secret yang baru-baru ini mengubah skema bisnisnya menjadi lebih inklusif.
“Aku pernah memimpikannya. Lalu aku berusaha keras meraih mimpi itu dan sekarang mimpi itu terwujud. Akhirnya aku bisa berbagi sedikit rahasia ini, sekarang aku merupakan model down syndrome pertama di Victoria’s Secret,” tulisnya pada unggahannya di Instagram.
Baca Juga: 4 Brand Kenamaan yang Gandeng Model Down Syndrome, Ada Elsheskin
Sofia Jirau adalah model down syndrome berusia 24 tahun yang berasal dari Puerto Rico dan mengawali kariernya pada tahun 2019.
Ia juga sudah pernah menjadi model untuk peragaan desainer Marisa Santiago di New York Fashion Week pada tahun 2020.
Sofia pun menargetkan pada tahun 2022 bisa mengembangkan kariernya di industri modeling Eropa.
Jauh sebelum Sofia Jirau jadi perbincangan, Madeline Stuart juga tak kalah jadi sorotan.
Ia adalah model difabel dari Australia yang menjadi model profesional pertama dengan down syndrome yang mengawali kariernya sejak tahun 2015.
Setelah debutnya di panggung runway dan menginspirasi banyak orang dengan kariernya, ia pun makin dikenal dan telah banyak berjalan sebagai model di Paris Fashion Week, London Fashion Week, hingga Russian Fashion Week.
Tak hanya itu, perempuan berusia 25 tahun ini juga menerima penghargaan Advokasi dari Kulture City atas karyanya untuk Uganda. Selain itu, ia juga menerima Quency Jones Advocacy Award dari Global Down Syndrome pada tahun 2018.
Baca Juga: Ada Antioksidan, Ini 7 Asupan Nutrisi Sehat untuk Anak Down Syndrome
Grace Strobel
Dalam deretan model dengan down syndrome, ada nama Grace Strobel yang berasal dari Missouri, Amerika Serikat.
Ia pertama kali berkarier sebagai model pada tahun 2018, yang mana hasil photoshoot-nya diunggah ibunya di media sosial dan sontak menjadi viral.
Sejak itu namanya pun kian dikenal di industri modeling, tampil di 14 majalah, hingga akhirnya menjadi model untuk brand fashion hingga kecantikan internasional.
Ia juga melenggang di panggung runway seperti Atlantic Fashion Week dan New York Fashion Week.
Ellie Goldstein adalah model dengan down syndrome asal Inggris yang terjun ke dunia modeling sejak 2019.
Baca Juga: Sofia Jirau jadi Model Down Syndrome Victoria’s Secret di Love Cloud Collection
Walau baru tiga tahun berkecimpung, namanya sudah semakin dikenal, bahkan menjadi model untuk brand-brand ternama.
Mulai dari model untuk majalah Vogue, hingga jenama seperti Superdrug, Nike, Laura Mercier, Primark, Vodafone hingga Adidas.
Bahkan ia juga dipercaya dipercaya menjadi wajah kampanye untuk rumah mode Gucci Unconventional Beauty.
Nama Namira Zania juga dikenal baik sebagai model dengan down syndrome dari Indonesia.
Ia secara serius menjalani profesi sebagai model sejak tahun 2015 dan pernah melenggang di ajang Jakarta Fashion Week pada tahun 2018.
Namira juga beberapa kali menjadi model untuk sejumlah brand fashion dan kecantikan, salah satunya adalah menjadi wajah untuk ElsheSkin.
Itu dia beberapa model dengan down syndrome dari berbagai negara di dunia.
Kiprah mereka di dunia modeling pun menginspirasi banyak orang untuk tetap percaya diri dengan apapun kondisinya.
Seperti halnya mereka, kondisi tak membatasi kelima model tersebut untuk bisa berkarier dan menginspirasi Kawan Puan untuk tetap berkarya. (*)
Baca Juga: Kiprah Model Difabel yang Warnai Industri Modeling Lebih Inklusif
