Menurut Kate Walton, Ini 3 Tips Jika Ingin Menjadi Aktivis Perempuan

Ardela Nabila - Sabtu, 12 Maret 2022
Aktivis perempuan.
Aktivis perempuan. jacoblund

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu tertarik untuk membawa perubahan dan terlibat secara langsung dalam sebuah isu yang ada di sekitarmu?

Misalnya saja untuk terlibat secara pribadi dalam memperjuangkan kesetaraan gender, hak perempuan, serta hak kelompok minoritas dan marjinal seperti yang dilakukan oleh Kate Walton.

Kate Walton merupakan seorang aktivis perempuan asal Australia yang aktif di berbagai kegiatan untuk memperjuangkan hak perempuan hingga kelompok minoritas di Indonesia.

Perempuan lulusan Australia National University dan Curtin University itu juga merupakan salah satu penggagas Women’s March Jakarta yang pertama kali hadir pada tahun 2017.

Melalui sebuah kesempatan wawancara bersama PARAPUAN, Kate membagikan sejumlah tips apabila Kawan Puan ingin menjadi aktivis perempuan seperti dirinya, yuk simak!

1. Cari komunitas atau organisasi yang ada di sekitar

Untuk ikut berpartisipasi dalam sebuah gerakan, tentunya kamu harus bergabung dengan sebuah komunitas atau organisasi yang bergerak di isu yang kamu minati.

Terkait hal ini, Kawan Puan bisa dengan mudah menemukan informasi relevan tentang suatu organisasi melalui internet.

Menurut Kate sendiri, berdasarkan pengalamannya, organisasi-organisasi yang ada di masyarakat sebenarnya sangat terbuka dan senang ketika ada orang baru yang ingin bergabung.

Baca Juga: Kate Walton, Aktivis asal Australia yang Aktif Perjuangkan Hak Perempuan di Indonesia

“Karena lebih baik bergabung dengan sebuah organisasi atau komunitas yang sudah ada daripada membuat sebuah komunitas baru, kecuali kalau benar-benar ada kekosongan di situ. Atau, kalau kamu sudah mendapatkan pengalaman, baru kamu bisa bikin organisasi sendiri,” jelasnya.

Bahkan, organisasi-organisasi yang telah lama berdiri pun akan terus membutuhkan orang baru untuk bergabung bersama mereka.

“Seperti organisasi Koalisi Perempuan Indonesia, Solidaritas Perempuan, mereka sudah ada sejak 30 tahun terakhir, mereka juga butuh anak muda untuk gabung dengan mereka,” pungkasnya.

2. Terbuka dengan isu-isu yang ada di sekitar

Hanya bergabung dengan organisasi tanpa memiliki kesadaran akan isu-isu di sekitar tentunya tidak cukup untuk menjadi seorang aktivis.

Kawan Puan harus bisa terbuka terbuka dengan isu-isu yang ada di sekitar kamu, baik di tingkat lingkungan, wilayah, negara, maupun global.

“Sangat penting kita membaca, menonton, mendengarkan berita, kita membahas isu-isu dengan teman-teman kita, supaya kita tahu apa yang sedang terjadi di sekitar kita,” tegas Kate.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk membuka mata dan kritis terhadap isu yang ada di sekitar, sehingga kamu bisa mulai berjuang untuk hal kecil terlebih dahulu.

“Biasanya, kita bisa paling berpengaruh di tempat di mana kita sedang berdiri. Jadi kita lihat di sekitar kita ada apa saja hal-hal yang bisa diperbaiki, diperjuangkan di situ. Pasti banyak yang bisa dikerjakan dan diperjuangkan,” sambungnya.

Baca Juga: Cerita Kate Walton, Dideportasi Usai Dianggap Bawa Isu Feminisme ke Indonesia

Kata kemudian mengatakan, “Membawa perubahan tidak harus berupa kebijakan atau hal besar. Membawa perubahan bisa di tempatmu sendiri, di RT RW kamu pun bisa membawa perubahan. Pasti ada persoalan yang bisa kamu kerjakan di situ.”

3. Mencari dukungan dari orang-orang di sekitar

Terakhir yang tak kalah penting adalah dengan mencari dukungan dari orang-orang di sekitar kamu yang bisa menginspirasi kamu untuk terus berjuang.

Menurut Kate, ini merupakan hal penting yang bisa menjadi sistem penyemangat diri, sekaligus membantu kamu agar bisa terus bekerja dan bergerak bersama.

“Tidak harus memiliki perspektif yang 100 persen sama, tapi setidaknya kalian bisa punya moral yang sama, etika yang sama, dan nilai-nilai yang sama, supaya kalian bisa membahas isu yang penting dan berpikir bersama bagaimana bisa berkontribusi,” ungkap Kate.

Dalam hal mencari dukungan ini, penting pula bagi kamu untuk mencari orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kamu.

Dengan demikian, ke depannya kamu bisa terus berkembang, berkontribusi, serta menemukan orang baru yang dapat menginspirasimu.

Itulah beberapa tips untuk menjadi aktivis perempuan berdasarkan pengalaman Kate Walton.

Baca Juga: Jadi Menkeu Perempuan Pertama, Ini Tantangan yang Dihadapi Sri Mulyani

Saat memperjuangkan sesuatu, yang terpenting adalah untuk mengingat bahwa perubahan tersebut tidak melulu harus perubahan besar, tetapi kamu bisa mulai dari hal kecil terlebih dahulu. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh