Jadi Pemimpin, Devi Attamimi Sebut Karakter Feminin Juga Bisa Empowering

Arintha Widya - Minggu, 27 Februari 2022
Devi Attamimi
Devi Attamimi

Namun, kenyataan tersebut semestinya tidak menjadi halangan bagi perempuan yang ingin menjadi leader.

Menurut Devi, perempuan harus tetap punya target dalam karier, baik sebagai pimpinan perusahaan hingga presiden sekalipun.

Dan hal itu tidak ditentukan dari karakteristik dan sifat dasar perempuan yang cenderung caring dan feminin.karak

Walaupun terkadang leader diharapkan punya sifat dan karakter yang kuat, powerful, dan unapologetic, akan tetapi justru dengan sifat yang penuh kasih sayang, peduli, dan feminin, perempuan bisa menjadi pemimpin yang berbeda dibandingkan laki-laki.

Devi Attamimi pun mencontohkan sosok leader keibuan dengan sifat-sifat kekhasannya, yaitu Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru.

"Dia (Jacinda) terpilih menjadi perdana menteri di umur 37 tahun. Jadi dia perempuan termuda yang menjabat," tutur Devi.

Rupanya, Jacinda Ardern sangat dicintai warganya lantaran kepribadiannya yang sangat keibuan.

Hal tersebut terlihat setahun setelah menjabat, di mana saat itu ia baru saja melahirkan seorang anak perempuan.

Kala itu, ia kerap tampil di hadapan publik sembari menggendong sang putri yang masih bayi.

Baca Juga: 4 Gaya Kepemimpinan Perempuan di Bidang Jurnalistik, Apa Saja?