Tumbuhkan Harapan bagi Pasien Kanker Anak di Mesir, Aktivis Ini Ciptakan Gerakan Wig Alami

Alessandra Langit - Selasa, 15 Februari 2022
Rambut alami untuk anak penderita kanker.
Rambut alami untuk anak penderita kanker. Nina Strehl

Parapuan.co - Hari Kanker Anak Sedunia diperingati masyarakat global setiap tahun pada tanggal 15 Februari.

Peringatan penting ini diciptakan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada anak-anak dan remaja penderita kanker.

Melansir The National News Egyptada 400.000 anak-anak dan remaja di bawah usia 20 tahun setiap tahun yang mengidap kanker.

Berjuang melawan penyakit kanker tentu bukan hal yang mudah, terutama bagi anak-anak di bawah umur.

Waktu bermain dan masa kecil mungkin terasa seperti dirampok begitu saja ketika seorang anak divonis mengidap kanker.

Proses kemoterapi yang berat juga menjadi salah satu tantangan sulit bagi anak-anak dan remaja yang berjuang melawan kanker.

Saat anak menderita kanker, ada banyak bagian tubuhnya yang harus menyesuaikan dengan proses pengobatan dan pemulihan.

Dalam perjalanan kemoterapi, pejuang kanker harus rela kehilangan rambut yang semakin rontok karena obat-obatan.

Alhasil, mayoritas pejuang kanker memutuskan untuk memotong rambutnya hingga tak tersisa atau botak.

Baca Juga: Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 15 Februari, Saatnya Bergerak untuk Bantu Sesama

Kehilangan rambut yang menjadi mahkota tubuh tentu menjadi hal sulit bagi anak-anak yang sedang di masa pengenalan diri sendiri.

Namun, sebuah gerakan rambut palsu atau wig alami di Mesir telah mengubah hidup anak-anak penderita kanker.

Mariam Mohamed yang berusia sepuluh tahun kini melangkah ke sekolah dengan bangga, wig hitamnya yang baru berayun di setiap langkah.

Perawatan leukemianya telah membuatnya botak, tertekan, dan kedinginan selama musim dingin yang di Mesir.

Keluarganya pun harus berjuang untuk membiayai wig alami untuk membantunya merasa lebih "normal".

"Sungguh memilukan ketika dia bangun dan melihat gumpalan rambutnya jatuh di bantalnya," kata Aziza Mohamed, sang ibu.

"Rambutnya hancur karena 10 dosis kemoterapi yang dia ambil setiap minggunya,” imbuhnya.

Jumlah anak-anak dengan kanker meningkat di Arab setiap tahunnya, namun jumlah wig semakin terbatas.

Baca Juga: Penuh Lika-liku, Cerita 3 Artis Temani dan Dukung Anak yang Divonis Kanker

Kebutuhan mendesak akan wig rambut alami yang gratis atau terjangkau pun menjadi dorongan utama bagi berbagai gerakan sosial.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa inisiatif telah diambil aksi nyata untuk mewujudkan kebutuhan ini.

Selama kunjungan pada 2015 ke Rumah Sakit Kanker Anak Mesir, salah satu aktivis onkologi pediatrik, Youstina Mounir meluncurkan Donasi Rambut untuk Anak Kanker.

Memimpin dengan contoh, dia memotong setengah dari rambutnya sendiri untuk membuat wig pertama.

"Selama kunjungan, saya tersentuh oleh bagaimana wig alami mengubah suasana hati dan harapan anak-anak," cerita Youstina.

"Saya mulai dengan rambut saya sendiri, memotong setengahnya dan kemudian membuat halaman Facebook untuk kampanye ini," lanjutnya.

Dalam setahun, ia telah mengumpulkan lebih dari 100 donasi rambut dengan panjang, jenis, dan warna yang berbeda-beda.

Dalam prosesnya, Youstina menemukan bahwa harga untuk memproduksi wig ini sangatlah mahal.

Dengan mengajak aktivis lain dari Kairo, Alexandria dan Beni Suef, Youstina mampu menyediakan 150 wig dari sekitar 800 sumbangan rambut sejak 2015.

Baca Juga: Jelang Hari Kanker Anak Internasional, Kenali Jenis Kanker yang Berkembang pada si Kecil

Wig yang diproduksi oleh tim Youstina ini berhasil menjadi harapan bagi anak-anak penderita kanker untuk tetap memiliki mahkota tubuhnya.

Neveen Mohamed, seorang ibu dari dua pasien kanker termasuk seorang anak berusia 13 tahun, mengaku terbantu dengan kampanye ini.

Ia telah berburu wig yang menyerupai rambut putrinya, tetapi hasilnya sia-sia.

"Rambut yang rontok adalah proses yang sulit diterima putri saya. Kami mencari terapi dengan harapan itu akan memulihkan sedikit dirinya," cerita Naveen.

"Saya akhirnya menemukan wig yang terlihat seindah rambutnya. Wig tersebut menyelamatkan harapan putri saya," tutupnya.

Gerakan Youstina ini kini menyebar di berbagai negara di dunia, bahkan menjadi kampanye populer yang disebarkan oleh para figur publik.

Pada Hari Anak Sedunia ini, gerakan Youstina telah menjadi kampanye publik yang tersebar di media sosial.

Berjalan dari 2015, gerakan Youstina ini sampai sekarang masih memberikan harapan bagi anak-anak pengidap kanker.

Di Indonesia sendiri, berbagai organisasi pendukung pejuang kanker juga menyediakan donasi untuk wig alami ini.

Gerakan sesederhana menyumbangkan potongan rambut ini ternyata dapat memberikan harapan bagi anak-anak penderita kanker.

Baca Juga: Sambut Hari Kanker Anak Internasional, YKAKI Selenggarakan #BeraniGundul2022

(*)

Sumber: The National News
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania