Tween Dating, saat Anak Beranjak Remaja dan Mulai Tertarik dengan Lawan Jenis

Saras Bening Sumunar - Senin, 14 Februari 2022
Mendiskusikan tween dating bersama anak
Mendiskusikan tween dating bersama anak x-reflexnaja

Parapuan.co - Tidak dipungkiri, seiring pertumbuhan anak semakin banyak pula kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tua.

Terlebih saat anak mengalami transisi dari anak-anak menjadi remaja.

Di masa inilah anak akan mengalami banyak perubahan baik secara biologis maupun emosional.

Bahkan pada usia remaja anak juga akan mengalami tween dating.

Tween dating adalah kondisi di mana anak sudah memiliki ketertarikan emosional dengan lawan jenis hingga berpacaran.

Tak heran jika sebagai orang tua Kawan Puan memiliki kekhawatiran terkait tween dating.

Meski demikian, bukan berarti kamu bisa melarang atau bahkan menghalangi anak.

Ada cara bijak yang bisa dilakukan oleh orang tua saat menghadapi kondisi seperti ini.

Melansir dari Verywell Family, ini yang sebaiknya orang tua lakukan jika anak mulai memasuki fase tween dating.

Baca Juga: 4 Tips Mendampingi Anak Remaja agar Aman Bermain Internet, Apa Saja?

1. Diskusi 

Langkah pertama yang perlu orang tua lakukan adalah berdiskusi dengan anak.

Namun, hindari untuk menyudutkan anak saat berdiskusi.

Sangat memungkinkan jika anak merasa canggung terkait topik pembahasan ini, untuk itu lakukan dengan santai.

Jangan lupa memberikan penekanan pada hal-hal tertentu.

Misal, boleh berpegangan tangan namun jangan sampai berciuman atau bahkan melebihi batasan lain.

Jangan lupa untuk menekankan aturan-aturan di dalam keluarga seperti tidak boleh pulang larut dan semacamnya.

2. Tetapkan batasan

Jika Kawan Puan mengizinkan anak remajamu untuk berkencan, berikanlah batasan.

Bukan batasan yang abstrak namun ini lebih spesifik.

Baca Juga: Butuh Kesabaran, Ini 4 Cara Mengatasi Anak Remaja yang Kabur dari Rumah

Misal, memberikan batasan fisik dan waktu.

Batasan fisik ini seperti boleh bergandengan tangan namun tidak sampai berpelukan atau mencium.

Sedangkan untuk batasan waktu seperti meingzinkan anak untuk pergi setelah pulang sekolah dan pulang sebelum sore tiba.

Atau anak tidak boleh pulang larut malam atau melebihi jam makan malam.

Ingat, anak juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk belajar dan fokus pada pendidikannya.

3. Jangan beramsumsi

Terakhir, jangan beramsumsi terhadap apa yang dilakukan anak.

Orang tua perlu khawatir namun hindari untuk berasumsi terutama dengan hal-hal negatif.

Jika Kawan Puan mendengar sesuatu yang tidak baik, pastikan jika kamu terlebih dahulu menyelidikinya dan menanyakan pada anak.

Berasumsi buruk pada anak hanya akan membuat anak merasa tertekan karena tidak dipercayai orang tuanya. 

Nah Kawan Puan itu tadi beberapa hal yang bisa orang tua lakukan saat anaknya mengalami tween dating.

Semoga dapat membantu ya!

Baca Juga: Waspada! 6 Penyebab Anak Remaja Kabur dari Rumah, Salah Satunya Masalah Keluarga

(*)