Apa Itu Koin dan Token dalam Mata Uang Kripto? Ini Perbedaannya!

Aghnia Hilya Nizarisda - Sabtu, 12 Februari 2022
Mengenal perbedaan koin dan token dalam mata uang kripto.
Mengenal perbedaan koin dan token dalam mata uang kripto. Chinnapong

Parapuan.co - Ketika tertarik untuk mendalami tentang mata uang kripto, boleh jadi kamu akan kebingungan dengan istilah dan aset yang ada di sana.

Tiga istilah yang kerap disebut dan dibahas dalam criptocurrency atau mata uang kripto ialah blockchain, koin, dan token.

Kamu perlu tahu bahwa koin dan token ternyata dua hal yang berbeda. Perbedaan koin dan token bukan hanya pada nama, tetapi juga fungsi, asal, serta manfaatnya.

Akan tetapi, sebelum Kawan Puan membahas perbedaan keduanya, kamu perlu memahami lebih dulu apa itu blockchain dalam mata uang kripto.

Melansir Kompas.com, blockchain adalah sistem penyokong transaksi mata uang kripto tanpa harus melalui pihak ketiga seperti bank. Sistem ini dikelola langsung oleh semua pengguna.

Mengenal apa itu koin kripto.

Melansir Bitcourier, koin kripto adalah aset digital yang dibangun, berdiri, dan berjalan di jaringan blockchain miliknya sendiri.

Koin diterbitkan langsung oleh pengembang protokol blockchain. Oleh sebab itu, koin disebut juga dengan aset kripto native atau penduduk asli di jaringan blockchain tersebut.

Misalnya, Bitcoin (BTC) yang beroperasi pada jaringan blockchain Bitcoin, dan Ether (ETH) yang beroperasi pada jaringan blockchain-nya yang bernama Ethereum.

Baca Juga: Token Asix Anang Hermansyah Dilarang, Ini 229 Aset Kripto yang Terdaftar Bappebti

Pasalnya, membangun blockchain membutuhkan banyak sumber daya manusia dan keuangan (jutaan pound), yang berarti bahwa tidak semua orang dapat meluncurkan koin.

Nah, dalam satu jaringan blockchain, pengguna dapat mengirim koin kepada pengguna lain. Seperti Bitcoin yang dikirim ke Bitcoin, Litecoin ke Litecoin, dan sebagainya.

Pasalnya, koin kripto sering berfungsi sebagai cara bagi proyek untuk membayar biaya transaksi sambil membangun aplikasi mereka di blockchain yang sama.

Namun, tidak mendukung untuk transfer antar jaringan blockchain. Misal, pengguna tak dapat menjual 1 Bitcoin dan membeli 200 Litecoin dari jaringan blockchain Bitcoin itu sendiri.

Sementara itu, fungsi koin kripto adalah sebagaimana uang pada umumnya. Koin digunakan untuk mentransfer uang serta menyimpan nilai atau investasi.

Mengenal apa itu token kripto.

Token kripto adalah aset digital apa pun yang dibuat di blockhain dan bisa dibangun di atas jaringan blockchain milik pihak lain.

Token kripto diciptakan oleh suatu proyek yang kemudian digunakan sebagai pembayaran agar dapat menikmati layanan yang disediakan proyek tersebut.

Siapa pun dapat dengan mudah membuat token kripto dengan menulis banyak kode komputer atau bahkan menggunakan alat otomatis.

Baca Juga: Harga NFT Lokal Tembus 4 ETH, Ini 6 Langkah Menukar Ethereum ke Rupiah

Umumnya, token beroperasi di blockchain dengan menggunakan konsep smart contract, yakni pengaplikasian kode blockchain dengan tujuan mengikat perjanjian antara beberapa pihak.

Contoh blockchain yang biasa digunakan oleh token-token adalah Ethereum. Contoh dari token ialah Tether (USDT), USD Coin (USDC), DAI, UMA, dan Basic Attention Token (BAT).

Meski beroperasi di atas blockchain pihak lain, token bisa berkembang menjadi koin saat proyek mengembangkan blockchain-nya sendiri dan memindahkan token ke blockchain baru sebagai koin.

Contoh pengembangan token menjadi koin adalah Binance Coin (BNB), Tron (TRX), dan Zilica (ZIL) yang sebelumnya berada di blockchain Ethereum.

Nah, fungsi token kripto sendiri digunakan sebagai alat tukar saat menjalankan sebuah layanan proyek yang menyediakan token.

Misalnya Musicoin, yakni token yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses berbagai fitur seperti streaming musik dari platform Musicoin.

Perbedaan koin dan token kripto

- Perbedaan koin dengan token dalam mata uang kripto yang pertama ialah koin memiliki blockchain asli, sedangkan token tidak dan hanya “menumpang”.

Baca Juga: Bisa Dipakai Beli NFT, Ini 3 Uang Kripto Paling Profit untuk Investasi

- Perbedaan kedua ialah lebih murah untuk membuat token daripada koin kripto yang harus membangun jaringan blockchain sendiri.

- Koin memiliki karakteristik seperti uang, dapat digunakan sebagai alat pembayaran sekaligus investasi. Sementara token, meski memiliki nilai pasar, tetapi secara teknis bukan mata uang.

Nah, itulah definisi koin dan token dalam mata uang kripto serta perbedaan keduanya. Jangan lagi menganggap mereka hal yang sama, ya! (*)

Sumber: Kompas.com,Bitcourier
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda