Diperingati 9 Februari, Ini Tema dan Sejarah Hari Pers Nasional 2022

Firdhayanti - Rabu, 9 Februari 2022
Hari Pers Nasional 2022
Hari Pers Nasional 2022

Dihadirkan pula Klinik Penulisan Kebudayaan di tengah peringatan HPN 2022 di Kota Kendari, dengan peserta wartawan, guru, dan penulis.

Diadakan pula Diskusi Sinergitas Pers dan Pemerintah dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian Nasional dan Kelapa Sawit.

Hadir narasumber dari Kementerian Pertanian dan Forum Perusahaan Sawit.

Menutup hari kedua akan ada Welcome Party berlokasi di Rujab Gubernur Sultra.

Acara ini dibatasi hanya dihadiri 100 tamu undangan yaitu duta besar dari berbagai negara sahabat, menteri Kabinet Indonesia Maju, gubernur se-Indonesia, dan PWI.

Sejarah Hari Pers Nasional 

Dalam sejarah pers nasional, kelahiran PWI berada di tengah-tengah perjuangan mempertahankan Republik Indonesia dari ancaman penjajahan. 

Hal itu bermula pada tanggal 8 Juni 1946 di Yogyakarta. 

Tokoh-tokoh surat kabar dan pers nasional mengikrarkan berdirinya Serikat Penerbit Suratkabar (SPS). 

Baca Juga: Penting! Ini Panduan Jurnalis dalam Memberitakan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan

Namun, SPS sendiri telah lahir jauh sebelum tanggal 6 Juni 1946, yaitu tepatnya empat bulan sebelumnya bersamaan dengan lahirnya PWI di Surakarta pada tanggal 9 Februari 1946.

Di balai pertemuan Sono Suko, Surakarta, pada 9-10 Februari saat itu, para tokoh pers mengadakan pertemuan besar. 

Hasil dari pertemuan itu adalah pembentukan organisasi wartawan Indonesia dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), diketuai Mr. Sumanang Surjowinoto dengan sekretaris Sudarjo Tjokrosisworo dan 8 orang anggota komisi dari berbagai tokoh pers. 

Saat itu, mereka berusaha merumuskan hal-ihwal persuratkabaran nasional ke dalam satu barisan pers nasional untuk menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda dan mengobarkan semangat revolusi. 

Komisi 10 orang tersebut dinamakan juga "Panitia Usaha" yang dibentuk oleh Kongres PWI di Surakarta tanggal 9-10 Februari 1946.

Kurang tiga minggu kemudian komisi bertemu lagi di kota itu bertepatan para anggota bertugas menghadiri sidang Komite Nasional Indonesia Pusat yang berlangsung dari 28 Februari hingga Maret 1946.

Komisi bersidang dan membahas masalah pers yang dihadapi dan sepakat untuk membentuk sebuah wadah untuk mengkoordinasikan persatuan pengusaha surat kabar, waktu itu disebut Serikat Perusahaan Suratkabar. (*) 

Sumber: PWI
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh