7 Jenis Instrumen Investasi yang Cocok untuk Investor Pemula, Ada Reksadana

Ardela Nabila - Senin, 7 Februari 2022
Jenis instrumen investasi yang cocok untuk investor pemula.
Jenis instrumen investasi yang cocok untuk investor pemula. baona

Parapuan.co - Salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan finansial di masa depan adalah dengan berinvestasi.

Lewat investasi, Kawan Puan bisa mendapatkan keuntungan melalui imbal hasil yang bisa membantu kamu dalam mencapai tujuan finansial.

Bagi investor pemula, terdapat beberapa instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan untuk mulai berinvestasi sekarang juga.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, berikut ini tujuh jenis instrumen investasi yang cocok untuk investor pemula dan dapat kamu pilih berdasarkan profil risiko masing-masing.

1. Investasi emas

Emas merupakan instrumen investasi yang menjadi favorit berbagai hingga saat ini, sebab harga emas cenderung naik dan stabil dari waktu ke waktu.

Selain itu, emas memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga bisa dicairkan dengan cepat dan kapan saja ketika kamu membutuhkan dana.

Namun, untuk mendapatkan keuntungan maksimal, kamu sebaiknya berinvestasi untuk jangka panjang, yakni untuk 10-20 tahun ke depan.

Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk berinvestasi emas, sebab kamu bisa mencoba berinvestasi dengan cara dicicil di berbagai platform emas digital.

Baca Juga: Menurut Pakar, Ini Cara Memilih Investasi Emas Batangan atau Perhiasan

2. Investasi reksadana

Kawan Puan yang ingin mulai berinvestasi, tetapi memiliki waktu dan dana terbatas, maka reksadana bisa menjadi pilihan instrumen investasi yang tepat.

Sebab, ketika kamu berinvestasi di sini, manajer investasilah yang akan mengatur porsi penempatan dana kita di pasar uang, saham, atau surat utang; serta menentukan komposisi saham apa yang dibeli untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa jenis reksadana yang bisa kamu pilih di antaranya reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana syariah.

Apabila ingin berinvestasi di instrumen investasi ini, kamu bisa berinvestasi melalui perusahaan manajer investasi, sekuritas, dan bank yang menjadi agen penjual reksadana terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Investasi deposito

Deposito merupakan produk investasi berjangka yang keuntungannya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, tiga bulan, enam bulan, 12 bulan, atau 24 bulan, sehingga tidak bisa dicairkan kapan pun saat dibutuhkan.

Walaupun begitu, instrumen investasi ini cukup populer karena minim risiko dan aman, apalagi karena sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Jika bank tempat kamu menyimpan deposito bangkrut, kamu tak perlu khawatir, sebab kamu tetap akan mendapatkan dana deposito secara utuh.

Baca Juga: Bisa Dipakai Beli NFT, Ini 3 Uang Kripto Paling Profit untuk Investasi

4. Investasi saham

Saham juga menjadi instrumen investasi yang digemari oleh kalangan investor baru karena ia menawarkan keuntungan besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Akan tetapi, saham termasuk jenis investasi dengan risiko tinggi, mengingat fluktuasi di pasar saham terjadi setiap hari dan dapat memengaruhi imbal hasilnya.

Karenanya, investor pemula yang ingin terjun ke saham, kamu harus melakukan riset mendalam tentang saham.

5. Investasi Surat Berharga Negara (SBN)

Jenis investasi berupa surat utang ini dijamin aman dan bisa dibeli dari pemerintah.

SBN atau obligasi termasuk instrumen investasi yang cocok untuk pemula karena menawarkan keuntungan cukup besar, yakni lebih dari enam persen.

Terdapat tiga jenis SBN yang bisa dipilih, yakni Saving Bond Ritel (SBR), obligasi negara dan sukuk tabungan berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Selain itu ada juga Obligasi Negara Ritel (ORI), berupa surat utang negara yang dijual pada investor ritel.

Baca Juga: Bisa Dibeli di Bibit, Ini 3 Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara

6. Peer to Peer (P2P) Lending 

Selanjutnya ada P2P lending, yakni platform jasa keuangan yang mempertemukan orang yang membutuhkan dana atau modal dengan orang yang memberikan modal atau investor.

Peer to peer lending umumnya memberikan bunga yang cukup tinggi, namun setiap platform memiliki penawaran yang berbeda-beda.

Instrumen investasi yang satu ini juga cukup berisiko, sebab proses peminjaman dana biasanya tidak menggunakan jaminan. Karenanya, pilihlah platform yang diawasi oleh OJK.

Meskipun demikian, kamu bisa mulai berinvestasi di sini dengan modal minim, yakni mulai Rp100.000 saja.

7. Forex

Transaksi jual beli atau trading mata uang asing (valuta asing/valas) juga masuk ke kategori investasi berisiko tinggi, namun memiliki imbal hasil yang tinggi pula.

Investor bisa melakukan aktivitas jual beli kapan saja, sebab transaksi dibuka selama 24 jam dan ini merupakan pasar uang terbesar di dunia.

Forex memiliki keunggulan yang membuatnya disukai oleh investor, yakni karena likuiditasnya yang tinggi.

Baca Juga: Binary Option Ilegal di Indonesia, Apa Bedanya dengan Trading Forex?

Investor pemula bisa memulai investasi di platform ini dengan memilih broker forex resmi yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Demikian jenis instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor pemula. Sebelum berinvestasi, pastikan kamu telah benar-benar memahami instrumen yang kamu pilih, ya. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya