Fakta Sunat Perempuan, Langgar HAM dan Timbulkan Sejumlah Risiko

Firdhayanti - Minggu, 6 Februari 2022
Fakta-fakta seputar sunat perempuan yang berbahaya.
Fakta-fakta seputar sunat perempuan yang berbahaya. art-skvortsova

Parapuan.co - Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia atau Zero Tolerance of Female Genital Mutilation Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 6 Februari. 

Menurut laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sunat atau mutilasi alat kelamin perempuan merupakan pengangkatan sebagian atau keseluruhan alat kelamin perempuan bagian luar. 

Hal ini biasa dilakukan di masyarakat untuk alasan non-medis. 

Praktik ini tidak memiliki manfaat bagi anak perempuan maupun perempuan, dan justru mendatangkan risiko kesehatan.

Ini dia berbagai deretan fakta seputar sunat perempuan. 

1. Dialami bayi dan remaja perempuan di berbagai wilayah

Sunat perempuan kebanyakan dilakukan pada anak perempuan, mulai dari bayi hingga remaja perempuan berusia 15 tahun.

Menurut data yang tersedia, ada 30 negara di mana sunat perempuan masih dipraktikkan, yakni di Afrika bagian Barat, Timur, dan Timur Laut, serta di wilayah Asia dan Timur Tengah. 

Lebih dari 200 juta anak perempuan dan perempuan yang hidup saat ini telah menjadi sasaran praktik dengan lebih dari 3 juta anak perempuan diperkirakan berisiko setiap tahunnya. 

Baca Juga: Ini Tema dan Sejarah Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia 6 Februari

Sumber: WHO,unicef.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania