Jadi Duta Cegah Kanker Serviks, Prilly Latuconsina Ungkap Harapannya Bagi perempuan

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 5 Februari 2022
Potret penampilan Prilly Latuconsina dalam acara premiere film Kukira Kau Rumah.
Potret penampilan Prilly Latuconsina dalam acara premiere film Kukira Kau Rumah. Instagram | @prillylatuconsina96

Pada kesempatan yang sama, dr. Iqbal Djakaria, Koordinator Substansi Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan tentang upaya pemerintah terkait imunisasi untuk upaya pencegahan kanker.

“Pemerintah sedang menggencarkan upaya peningkatan cakupan program imunisasi yaitu imunisasi dasar lengkap (IDL) bagi bayi, imunisasi lanjutan Balita, serta Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan juga dengan DPR melalui komisi IX.

"Untuk itu, kegiatan edukasi yang dilakukan oleh MSD dan KICKS ini menjadi bagian yang sangat penting untuk membantu program imunisasi khususnya dalam rencana perluasan introduksi imunisasi HPV tahun 2022 di provinsi dengan prevalensi tinggi dan nation-wide pada tahun 2023.” terang dr. Iqbal.

Sebelumnya, program imunisasi HPV pertama kali dicanangkan di DKI Jakarta oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) tahun 2016 dan sudah dikembangkan ke beberapa kota lainnya.

Pada 22 Desember 2021, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) tahun 2022-2024.

Program vaksinasi ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dan Kota Makassar pada tahun 2022-2023, dan di seluruh kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2024.

Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk - Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Dewan Penasihat HOGI, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan pendapatnya.

“Setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker serviks dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker serviks. Gejala kanker serviks sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Saat keadaan sudah mencapai stadium lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan," ucap dr. Andrijono.

Baca Juga: Manfaat Saffron sebagai Obat Alami, Bisa Bantu Melawan Kanker