Ilegal dan Merugikan, Ternyata Ini Alasan Masih Banyak yang Tergiur Binary Option

Ardela Nabila - Rabu, 2 Februari 2022
Alasan binary option masih banyak diminati.
Alasan binary option masih banyak diminati. whitebalance.oatt

Parapuan.co - Platform trading online binary option beberapa hari terakhir ini ramai diperbincangkan oleh netizen di internet.

Bagaimana tidak, binary option telah menyebabkan kerugian pada banyak orang dengan nominal yang tak main-main, yakni mencapai miliaran rupiah.

Di Indonesia sendiri, binary option merupakan instrumen trading ilegal yang tidak memiliki izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena cara kerjanya mirip judi online.

Di tahun 2021 kemarin, Bappebti bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan telah memblokir puluhan situs trading ilegal ini.

Hanya saja, perkembangan teknologi dan tingginya permintaan terkait instrumen trading ini, membuat platform binary option terus kembali bermunculan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L. Tobing, beberapa waktu lalu.

Binary option cukup banyak yang kita blokir tahun lalu, tapi masih marak. Platform ini kebanyakan berasal dari luar negeri, dan penawaran binary option ini tetap ada di internet dan media sosial karena adanya supply dan demand-nya,” ujar Tongam kepada Kompas.com, dikutip Rabu (2/2/2022).

Menurut Tongam, terkait alasan mengapa masih banyak orang yang tergiur dengan binary option, adalah karena iming-iming keuntungan yang tinggi.

Padahal, cara kerja binary option yang seperti judi online dan sangat berbeda dengan instrumen investasi biasa yang memang sudah dapat dipastikan keamanannya.

Baca Juga: Ramai Konten Kreator Mengaku Tertipu Trading Binary Option, Apa Itu?

Ia juga mengatakan banyak masyarakat yang tergiur dan ikut-ikutan binary option ini, tanpa mengetahui bagaimana cara kerja atau perdaganganya.

Binary option sendiri merupakan trading yang bersifat untung-untungan dengan mempertaruhkan sejumlah uang, persis seperti judi.

Tak hanya itu saja, peran afiliator dalam merekrut anggota untuk menginvestasikan uangnya di platform trading ini semakin membuat banyak orang tergiur dan percaya.

Padahal tanpa disadari, kerugian yang dialami oleh anggota tersebut nantikan akan diterima oleh afiliator binary option tersebut.

“Kita mempertaruhkan uang, mirip judi, dimana dalam waktu tertentu kita bisa untung atau juga loss, dan kebanyakan kerugian yang diperoleh karena afiliator bekerja pada broker yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya lagi.

Biasanya, para afiliator binary option tersebut akan merekrut para anggota yang ingin berinvestasi melalui platform media sosial dan menampilkan testimoni palsu.

Senada dengan Tongan, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan kepada Kompas.com bahwa instrumen trading ini memang ilegal sejak dulu.

Namun, masih banyak yang terjebak lantaran tak sedikit orang yang ingin mendapatkan banyak keuntungan secara instan.

Binary option, kan, dari dulu memang ilegal. Nah, mengapa mereka bisa tertipu? Karena banyak yang ingin kaya mendadak. Tidak menguasai data fundamental dan teknikal, padahal Bappebti dan OJK sudah memberi sinyal sejak lama (kalau binary option ilegal),” ujar Ibrahim.

Baca Juga: Binary Option Ilegal di Indonesia, Apa Bedanya dengan Trading Forex?

Tips agar tidak terjebak binary option

Lantas, bagaimana agar seseorang tidak mudah tergiur dan terjebak untuk menaruh uangnya di binary option?

Menurut Perencana Keuangan Eko Endarto, ketika kamu berniat untuk berinvestasi, sebaiknya jangan hanya memahami produknya, tetapi juga cara kerjanya dan risikonya.

Menurutnya, yang menyebabkan banyak orang mudah terjebak ke investasi bodong adalah karena tidak memahami cara kerjanya atau bagaimana transaksi dilakukan.

Pengetahuan yang tidak mumpuni tersebut kemudian dibarengi dengan keinginan untuk mendapatkan return tinggi dalam waktu singkat.

“Kekurangan kita ini soal literasi keuangan. Orang hanya tergiur dengan hasil tinggi, tapi tidak memikirkan risiko. Ditambah (binary option) tidak diakui oleh regulator pula dan sistemnya banyak dipermainkan. Berarti ini sangat berisiko,” tutur Eko kepada Kompas.com.

Oleh sebab itu, Eko mengatakan, untuk menghindari kerugian akibat berinvestasi atau trading, terutama binary option, kamu harus memiliki literasi keuangan yang baik.

Ia kemudian menekankan, investasi yang benar adalah return yang diperoleh tidak jauh dari investasi melalui deposito atau obligasi.

Baca Juga: Sedang Marak, Ini Cara Membedakan Robot Trading Asli dengan Palsu

Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa investor atau trader harus memahami cara kerja produk yang dipilihnya serta memastikan kembali legalitas dari regulatornya. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh