Siswa Catat! Ini 3 Cara Menghitung Peluang Lolos SNMPTN 2022

Ardela Nabila - Rabu, 2 Februari 2022
Cara menghitung peluang lolos SNMPTN.
Cara menghitung peluang lolos SNMPTN.

Parapuan.co - Rangkaian proses untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi untuk siswa tingkat akhir sekolah menengah atas telah dimulai.

Saat ini, Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2022 telah memasuki masa registrasi akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) bagi sekolah dan siswa.

Ketika mendaftar SNMPTN, tentunya para calon mahasiswa tidak boleh asal memilih program studi (prodi) atau jurusan serta universitas yang dituju.

Terdapat banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk melihat peluang lolos SNMPTN, salah satunya dengan mengetahui bagaimana seleksi SNMPTN ini dilakukan.

Berbeda dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), penilaian SNMPTN didasarkan pada nilai rapor, sertifikat, portofolio, hingga track record alumni.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa mengukur sendiri seberapa besar peluang kamu untuk diterima SNMPTN 2022.

Melansir Kompas.com, yuk simak cara mengukur peluang lolos SNMPTN dengan menghitung nilai rapor dan lainnya.

1. Menghitung rata-rata nilai rapor

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk menghitung peluang lolos SNMPTN adalah dengan membandingkan nilai rapor kamu dengan nilai rapor peserta lain atau alumni yang lolos SNMPTN di tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Cara Membuat Akun LTMPT untuk Pendaftaran SNMPTN dan SBMPTN 2022

Cara menghitung rata-rata nilai rapor pun cukup mudah, kamu hanya perlu menghitung rata-rata nilai rapor semester satu sampai semester lima yang akan dipakai untuk penilaian SNMPTN, kemudian membaginya dengan lima.

Nilai yang dihitung mencakup semua nilai mata pelajaran teori, kecuali mata pelajaran muatan lokal.

Akan tetapi, bagi siswa SMK yang mungkin suatu pelajaran hanya ada nilai praktik saja, maka kamu bisa menganggap nilai praktik tersebut sebagai nilai teori. Terkait contoh cara menghitungnya, yuk simak penjelasan rincinya berikut ini.

SMA jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

Di jurusan IPA, mata pelajaran yang akan dinilai terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi. 

Untuk menghitung rata-rata nilai satu pelajaran, kamu bisa melihat contoh di bawah ini.

Nilai Biologi kamu dari semester satu sampai lima adalah sebagai berikut:

Biologi: 85+90+92+95+95 = 457

Setelah dibagi dengan lima, maka rata-rata nilai kamu untuk mata pelajaran Biologi adalah 91,4.

Baca Juga: Info SNMPTN: 4 Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Tidak Suka Matematika

Sementara itu, mata pelajaran yang akan dinilai untuk jurusan IPS adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi.

Adapun jurusan Bahasa yang mencakup Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.

Untuk menghitung rata-rata nilai kedua jurusan ini, kamu bisa mengikuti cara yang sama dengan yang dicontohkan.

SMK

Di sisi lain, setiap jurusan di SMK biasanya memiliki standar kompetensi keahlian yang berbeda.

Maka dari itu, nilai mata pelajaran yang dinilai terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian.

Dalam hal mata pelajaran Kompetensi Keahlian, mencakup seluruh nilai teori maupun praktik, berikut cara menghitungnya.

  • Di semester satu ada tujuh kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi tujuh, misalnya hasilnya adalah 80
  • Di semester dua ada enam kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi enam, misalnya hasilnya adalah 82
  • Di semester tiga ada lima kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi lima, misalnya hasilnya adalah 85
  • Di semester empat ada tujuh kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi tujuh, misalnya hasilnya adalah 85
  • Di semester lima ada lima kompetensi keahlian, jumlahkan semuanya kemudian bagi lima, misalnya hasilnya adalah 90.

Dari contoh di atas, kamu bisa menjumlahkan semuanya seperti biasa: 80+82+85+90 = 422 yang setelah dibagi lima maka rata-rata nilai kamu adalah 84,4.

Baca Juga: Begini Sistem Bayar dan Perbedaan Biaya Kuliah Jalur SNMPTN dan SBMPTN

Sedangkan untuk nilai mata pelajaran lain bisa kamu hitung dengan cara yang sama seperti SMA, ya.

Apabila sekolah kamu menggunakan nilai kuartilas (skala 4), kamu bisa mengkonversinya menjadi skala 100 dengan cara (nilai kuartilas : 4) x 100, lalu hitung rata-ratanya.

2. Cek data keketatan jurusan

Tak cukup hanya dengan menghitung rata-rata nilai rapor, kamu juga harus mengetahui perbandingan jumlah peminat atau pendaftar dengan daya tampungnya.

Sebagai contoh, apabila jumlah peminat di jurusan Psikologi Universitas Indonesia tahun 2.797 dengan daya tampung 54 orang, maka perbandingan keketatannya adalah 1:51.

Apabila kamu memilih jurusan dengan keketatan yang lebih rendah, artinya kamu memiliki peluang yang lebih besar untuk lolos.

Namun tentunya, kamu harus tetap menyesuaikan jurusan yang dipilih dengan minat dan karier yang ingin kamu tekuni di masa depan, ya.

Untuk melihat daya tampung dan jumlah peminat, Kawan Puan bisa langsung mengunjungi halaman resmi masing-masing PTN atau LTMPT.

Baca Juga: Ingin Lolos SNMPTN atau SBMPTN? Lakukan Persiapan Ini dari Sekarang!

3. Prestasi pendukung

Seperti disebutkan sebelumnya, prestasi yang kamu raih selama di sekolah juga bisa meningkatkan peluang lolos SNMPTN.

Jadi, saat mendaftar SNMPTN, jangan lupa untuk mengunggah sertifikat prestasi ataupun portofolio bagi kamu yang ingin mendaftar di jurusan Seni dan Olahraga. Biasanya, piagam atau sertifikat setara tingkat nasional memiliki bobot nilai yang lebih baik.

Sertifikat atau piagam penghargaan yang kamu lampirkan sebaiknya juga disesuaikan dengan jurusan yang kamu pilih ya, sehingga peluang untuk lolos pun semakin besar. 

Nah, itulah beberapa cara menghitung peluang lolos SNMPTN 2022, semoga berhasil! (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh