Tips Jaga Kesehatan Anak dalam Persiapan Sekolah Tatap Muka di Tengah Omicron

Ratu Monita - Kamis, 27 Januari 2022
Jaga kesehatan anak dalam persiapan sekolah tatap muka.
Jaga kesehatan anak dalam persiapan sekolah tatap muka. CASEZY

Parapuan.co - Kesehatan anak menjadi bagian terpenting yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam persiapan sekolah tatap muka.

Seperti kita ketahui, program pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas telah dilaksanakan meski di tengah ancaman varian baru Covid-19 Omicron

Dalam persiapan sekolah tatap muka, hal ini tentu saja membuat para orang tua khawatir jika anaknya terpapar virus corona. 

Di sisi lain, pelaksanaan PTM ini penting dilaksanakan guna menghindari fenomena learning loss yang membuat anak-anak jadi tertinggal banyak pelajaran akibat pembelajaran secara daring yang berkepanjangan.

Terkait hal tersebut, Direktur Sekolah Dasar, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud, Sri Wahyuningsih memberikan penjelasannya. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan hak perlindungan kepada peserta didik agar mereka tetap sehat, menurut informasi dari laman Kompas.com.

"Kami tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para peserta didik dengan PTM Terbatas 100 persen. Ingat, terbatas ya," terangnya.

Terlebih, untuk sekolah yang berada di zona level tiga, pelaksanaan pembelajaran masih harus bergiliran, atau disebut juga dengan blended learning, kata Sri. 

Lebih lanjut lagi, dalam pelaksaan PTM ini pun terdapat beberapa ketentuan sebuah sekolah dapat melaksanakannya dan menjadi persiapan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Omicron Merebak, dr Siti Nadiia Tarmizi Sarankan Masyarakat Segera Terima Booster

Sri menjelaskan bahwa tenaga pengajar juga sudah harus divaksin secara lengkap, sembari peserta didik yang secara bertahap sedang dilengkapi vaksinasinya.

Kemudian, PTM harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, mulai dari persiapan sekolah tatap muka, pelaksanaan, hingga proses pembelajaran yang harus dikawal dengan baik.

Dengan begitu, pelaksaan PTM pun dapat berjalan baik, dan tentu saja hal ini membutuhkan peran keluarga selain penerapan prokes yang baik di sekolah dan juga vaksinasi.

"Vaksinasi dan prokes saja tidak cukup, perlu adanya perubahan perilaku yang baik pula," ungkapnya.

"Orangtua perlu mengedukasi anak-anak bahwa kita harus menjadi masyarakat yang siap menghadapi tantangan, khususnya di masa pandemi dan kita harus bisa saling menguatkan maupun saling mengingatkan," ujar dia.

Cara menjaga kesehatan anak

Dalam upaya persiapan pembelajaran tatap muka, Dokter spesialis anak, Dr Lucia Nauli Simbolon, MSc, SpA, memberikan penjalasannya terkait hal tersebut.

Ia menyampaikan, untuk mendukung pelaksanaan PTM Terbatas, orangtua perlu menjaga kesehatan anak-anak dan mendorong mereka melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ketahui Penularan Omicron pada Anak Menurut Dokter

Hal tersebut penting, mengingat kesehatan anak-anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari asupan bergizi dan seimbang, minum yang cukup, prokes, serta vaksinasi berbagai penyakit, menurutnya.

Tak hanya itu, pelaksanaan PTM dalam kelompok belajar kecil juga dapat memudahkan proses contact tracing jika ditemukan kasus positif.

"Batasi interaksi yang tidak diperlukan. Jam masuk dan keluar diatur bertahap sehingga tidak ada kerumuman. Perhatikan pula kondisi kesehatan anak yang memiliki penyakit komorbid," terangnya.

Lebih lanjut lagi, ia menyampaikan bahwa idealnya anak usia 12-18 tahun sudah dapat menjalani PTM Terbatas 100 persen dengan catatan tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 dan transmisi lokal Omicron.

Sementara, untuk anak usia 6-11 tahun, proses pembelajaran idealnya dilaksanakan secara hybrid (50 persen luring dan 50 persen daring) dan untuk usia 6 tahun ke bawah belum dianjurkan pelaksanaan PTM.

Dia juga menjelaskan bahwa akibat infeksi Covid-19 pada anak, kini terdapat kondisi yang disebut MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children).

MIS-C merupakan kondisi di mana banyak organ tubuh yang mengalami peradangan pada anak penyintas Covid-19.

Ia mengungkap, kondisi tersebut menimbulkan beragam gejala, dari ringan ke berat seperti demam, nyeri, sulit bernapas, kebiruan atau pucat, dan dapat menyebabkan kondisi kritis hingga dapat menyebabkan anak meninggal dunia.

"Terdapat sekitar 0,14 persen anak yang dinyatakan MIS-C. Meski terbilang sedikit, tapi sebisa mungkin kita mencegahnya supaya anak kita jangan sampai terkena," ujar dia.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Rekomendasi Masker untuk Cegah Varian Omicron

Oleh karena itu, Dokter Lucia merekomendasikan agar orangtua dapat menumbuhkan gaya hidup aktif terhadap anak, seperti bergerak aktif 1 jam sehari, sedangkan orang dewasa 30 menit sehari untuk aktivitas fisik.

Di samping itu, orangtua juga perlu membatasi waktu gawai anak-anak, memastikan anak tidur yang cukup dan berkualitas, minum air putih yang cukup, serta mendapatkan dukungan mental dan sosial.

Kawan Puan, itulah tips jaga kesehatan anak yang perlu jadi perhatian orang tua dalam persiapan sekolah tatap muka di tengah Omicron. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintya

Viral di TikTok Urutan Mandi yang Benar, Ini Penjelasan dari Ahli