Beda dengan Alergi Makanan, Ini Dia Intoleransi Makanan yang Sebabkan Penyakit Usus

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 26 Januari 2022
Kebanyakan masyarakat Asia mengalami  intoleransi laktosa saat mengonsumsi susu sapi.
Kebanyakan masyarakat Asia mengalami intoleransi laktosa saat mengonsumsi susu sapi. naturalbox/iStockphoto

Tingginya konsumsi susu di Eropa disebabkan karena mereka tinggal di geografis yang lebih jarang terkena paparan sinar matahari sehingga anjuran cukup konsumsi susu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dan zat gizi lainnya.

Berbeda dengan orang yang tinggal lebih dekat dengan garis khatulistiwa karena lebih banyak terpapar sinar matahari.

Kondisi ini menyebabkan masih belum banyak orang yang memiliki enzim laktase yang cukup untuk mampu mencerna laktosa dari susu.

“Banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari intoleransi laktosa terhadap fungsi pencernaan dan kesehatan manusia seperti perut kembung, sakit perut, diare, dan muntah. Kondisi tersebut sering dialami penderita intoleransi laktosa selama 30 menit sampai dua jam setelah konsumsi susu. Jika setelah konsumsi susu dan produk susu olahan lainnya membuat perut kembung, kemungkinan akan mengalami sakit perut atau diare. Gejala ini merupakan indikator bahwa tubuh mengalami gangguan fungsi pencernaan terhadap makanan tertentu” tambah dr Arif. 

Selain itu, dr Arif menambahkan, pada akhirnya tubuh akan mengalami kelelahan dikarenakan gejala yang ditimbulkan ketika mengalami intoleransi laktosa.

Oleh karena itu, solusi untuk menghindari efek dan gejala yang ditimbulkan oleh intoleransi laktosa adalah dengan mengurangi konsumsi bahan makanan yang mengandung laktosa dengan mengganti produk minuman susu dengan produk minuman susu yang bebas laktosa. 

Berdasarkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap susu bebas laktosa, PT Global Dairi Alami menghadirkan satu-satunya susu sapi bebas laktosa yaitu MilkLife Bebas Laktosa dengan varian rasa original dan juga mocha.

Dalam memproduksi susu MilkLife Bebas Laktosa, PT. Global Dairi Alami menghasilkan susu dari peternakan susu sendiri yang mengusung konsep From Farm to Table, dari mulai produksi susu, hingga pendistribusian ke meja konsumen.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu

Kandungan gizi, dan kesegaran susu MilkLife, dihasilkan dari jenis sapi Friesian Holstein, yang dirawat dengan sangat baik mulai dari kualitas makanan sapi hingga peternakan yang dikelola dengan teknologi modern.

“Dengan hadirnya susu MilkLife Bebas Laktosa, kami harap konsumsi susu sapi di tengah-tengah  masyarakat Indonesia semakin meningkat. Kami juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk #BeraniMinumSusu dengan beragam varian dan susu dari MilkLife, agar kedepannya nutrisi dan kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Ihsan Mulia Putri, CEO of Global Dairi Alami.

Konsumsi produk olahan susu lainnya juga bisa menjadi alternatif karena jumlah laktosanya sudah tidak sebanyak produk susu sapi tanpa olahan.

Orang yang mengalami intoleransi laktosa dan dengan sengaja menghindari konsumsi susu akan berisiko mengalami defisiensi pada zat gizi tertentu seperti kalsium, vitamin D, vitamin B12, dan protein.

Intoleransi laktosa tidak dapat dicegah, tetapi gejala dari intoleransi laktosa dapat dicegah dengan mengkonsumsi produk susu bebas laktosa.

(*)

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa