Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Mitos Makanan yang Dapat Ganggu Kesehatan Anak

Ratu Monita - Sabtu, 29 Januari 2022
Mitos makanan yang ganggu kesehatan anak jelang persiapan sekolah tatap muka.
Mitos makanan yang ganggu kesehatan anak jelang persiapan sekolah tatap muka. phi2

Parapuan.co - Menjelang persiapan sekolah tatap muka, orang tua perlu memerhatikan kondisi kesehatan anak

Salah satu yang perlu menjadi perhatian orang tua saat menjaga kesehatan anak adalah jenis makanan yang dikonsumsi oleh mereka. 

Kendati demikian, masih banyak kesalahpahaman dan mitos beredar terkait nutrisi dan pola makan jelang persiapan sekolah tatap muka. 

Hal ini pun membuat orang tua menjadi sangat membatasi apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi anak. 

Dilansir dari laman Women's Weekly, ahli gizi Health Promotion Board, Singapura, Li Xinyi memberikan penjelasan beberapa mitos beredar yang selama ini keliru. 

Agar tidak salah jelang persiapan pembelajaran tatap muka, berikut mitos mengenai makanan yang dapat mengganggu kesehatan anak. 

1. Nafsu Makan Tinggi Berarti Sehat

Mitos satu ini paling banyak beredar di antara orang tua. 

Kebanyakan orang tua meyakini bahwa anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak nutrisi dari makanan, sehingga nafsu makan tinggi berarti sehat. 

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Tata Krama yang Harus Diajarkan Orang Tua pada Anak

Pada dasarnya dalam memberikan makanan, anak memang tidak boleh dibatasi, tetapi porsinya harus tetap dikontrol.

Hal ini penting untuk menjaga kesehatan anak jelang persiapan sekolah tatap muka.

Selain itu sebagai orangtua, kita dapat mengajak anak mengonsumsi makanan yang lebih sehat seperti gandum utuh.

2. Gula Membuat Anak Hiperaktif

Dalam persiapan pembelajaran tatap muka, mitos lainnya yang sering membuat orang tua khawatir adalah konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan anak hiperaktif. 

Faktanya, gula bukanlah penyebab utama seorang anak menjadi hiperaktif. Berdasarkan penelitian, konsumsi gula tidak mempengaruhi perilaku atau kognisi anak.

Di sisi lain, konsumsi gula dapat menyebabkan gejala hiperaktif pada anak-anak karena gula cepat diserap ke dalam darah.

Kondisi tersebut menyebabkan gula darah naik dengan cepat dan mengakibatkan efek aliran adrenalin yang terlihat seperti hiperaktif.

Lebih lanjut lagi, mengonsumsi gula terlalu banyak juga dikaitkan dengan risiko obesitas dan kesehatan mulut yang buruk, termasuk gigi berlubang.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Rekomendasi Makanan untuk Anak sebelum dan sesudah Vaksin Covid-19

3. Buah Pengganti Sayur

Sangat baik jika anak mau mengonsumsi buah dan sayur, namun bukan berarti bisa menggantikan manfaat dari sayur. 

Keduanya merupakan dua kelompok berbeda yang sama-sama menawarkan nutrisi dan fitokimia yang dibutuhkan oleh tubuh.

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, sayuran secara umum lebih tinggi zat besi, folat, dan serat makanan.

Sementara buah-buahan umumnya tinggi kandungan vitamin C. Untuk mempertahankan nilai gizi vitamin C yang sensitif terhadap panas, sebaiknya konsumsi langsung buah-buahan. 

4. Jangan Biasakan Anak Ngemil di Antara Waktu Makan

Terdapat sejumlah camilan yang buruk bagi kesehatan, namun menghindari sepenuhnya pun bukan solusi yang tepat. 

Hal ini perlu dipertimbangkan karena camilan dapat memainkan peran penting dalam pola makan anak, jika camilan tersebut padat nutrisi. Tetapi, pertimbangkan juga waktunya, Kawan Puan. 

5. Lemak Tidak Baik untuk Dikonsumsi

Sebagian orang meyakini kandungan lemak tidak baik untuk dikonsumsi, sementara lemak adalah nutrisi penting dalam makanan anak.

Lemak memberikan energi dan membantu menyerap, mengangkut, dan menyimpan vitamin dalam tubuh.

Namun, hal tersebut tergantung pada jenis lemak yang dikonsumsi oleh anak. Jika lemak jenuh dan trans, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.

Untuk itu, disarankan memilih lemak tak jenuh (asam lemak omega-3 dan omega-6) yang bisa ditemukan pada ikan berminyak seperti salmon, sarden, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

Nah berikut mitos makanan anak yang perlu menjadi perhatian orang tua jelang persiapan sekolah tatap muka.

(*)

Baca Juga: Minyak Sayur vs Minyak Zaitun, Mana Lebih Sehat? Ini Penjelasannya

Sumber: women's weekly
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Berikut Review Oatside Chocolate Malt, Susu Gandum Rasa Cokelat