Begini Cara Mengatasi Konflik dengan Pasangan Setelah Menikah

Saras Bening Sumunar - Selasa, 25 Januari 2022
Mengatasi konflik setelah menikah
Mengatasi konflik setelah menikah torwai

Parapuan.co - Dalam setiap hubungan asmara baik pacaran maupun pernikahan, konflik menjadi sesuatu yang kerap terjadi.

Beberapa pasangan menilai bahwa konflik menjadi salah satu hal yang menguatkan hubungan jika dapat menyelesaikan dengan tepat.

Namun beberapa di antaranya juga menilai bahwa konflik membuat hubungan menjadi renggang dan berakhir.

Diperlukan kerjasama antara masing-masing untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan asmara.

Terlebih jika Kawan Puan sudah berada dalam fase pernikahan.

Umumnya konflik dalam hubungan asmara disebabkan karena kesalahpahaman, kurangnya komunikasi, hingga kebohongan yang terbongkar.

Menurut laman PinkVillaada 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik setelah menikah.

1. Jangan lakukan silent treatment

Saat merasa kesal, marah, atau kecewa perempuan lebih memilih diam dan bersikap mengabaikan pasangan.

Baca Juga: Hubungan Asmara Bisa Kandas setelah 3 Tahun Bersama, Apa Penyebabnya?

Kondisi semacam ini sering disebut dengan silent treatment.

Umumnya silent treatment ini meliputi upaya penolakan untuk berbicara atau berinteraksi dengan pasangan.

Nyatanya, silent treatment merpuakan hal yang tidak sehat dalam hubungan asmara.

Bahkan hal ini termasuk kekerasan emosional.

Jadi jangan takut untuk menyelesaikan konflik dengan mendiskusikan dengan pasangan.

2. Segera akui kesalahan

Tidak banyak orang yang berani mengakui kesalahan mereka terlebih dahulu bahkan kepada pasangan.

Oleh karena itu, baik kamu ataupun pasangan yang melalukan kesalahan segeralah untuk mengakuinya.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Kawan Puan Harus Segara Mengakhiri Hubunganmu!

Minta maaf dan buktikan jika kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Pasangan yang manipulatif terkadang menyalahkan orang lain atas kesalahan dirinya sendiri.

Hal semacam ini justru hanya akan memperpanjang konflik.

3. Komunikasi dan minta maaf

Komunikasi menjadi langkah pertama yang perlu pasnagan lakukan untuk menyelesaikan konflik.

Lakukan komunikasi secara terbuka dan dalam keadaan yang kondusif.

Jika kamu dan pasangan dalam kondisi emosional yang tidak stabil, tenangkan diri 15 hingga 30 menit.

Hal ini sering disebut dengan teknik Time Out.

Jika masing-masing sudah tenang, komunikasikan konflik dan cari solusi.

Baca Juga: Kehilangan Kepercayaan pada Suami? Kamu Bisa Hadapi dengan 4 Cara Ini

Ucapkan permintaan maaf yang tulus pada pasangan atas kesalahan yang mungkin kamu lakukan dan memicu konflik. (*)