Jadi Penyintas Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ungkap Pentingnya Kampanye 10 Jari

Anna Maria Anggita - Jumat, 14 Januari 2022
Shahnaz Haque suarakan pentingnya Kampanye 10 Jari untuk deteksi dini kanker ovarium.
Shahnaz Haque suarakan pentingnya Kampanye 10 Jari untuk deteksi dini kanker ovarium. Instagram/shahnaz.haque

Parapuan.co - Harus diketahui oleh seluruh perempuan di dunia bahwa kanker ovarium itu menjadi silent killer.

Hal ini dikarenakan pada stadium awal, terkadang kanker ovarium itu tidak menunjukkan gejala, sehingga perempuan yang menderita kondisi ini sering kali telat menjalani pengobatan.

Mengetahui hal tersebut dalam acara konferensi pers bertajuk Kampanye 10 Jari: Bersama, Kita Bisa Menghadapi Kanker Ovarium, pada Kamis (13/01/2022), Shahnaz Haque yang merupakan penyintas sekaligus Duta Peduli Kanker Ovarium buka suara.

Dalam kesempatan ini ia menjelaskan menganai Kampanye 10 Jari.

Shahnaz mengungkap, sebagai penyintas kanker ovarium ia menekankan pentingnya mengidentifikasi gejala awal kanker.

"Fokus saya saat ini ingin memperkenalkan enam faktor risiko dan empat tanda kanker ovarium, dan menginformasikan berbagai langkah-langkah yang tepat untuk dilakukan pasien yang terdiagnosis," jelasnya.

Kampanye 10 Jari

Perlu dicatat oleh Kawan Puan bahwa angka "10" yang tercantum dalam "Kampanye 10 Jari" merupakan salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat tentang enam faktor risiko dan empat tanda kanker ovarium.

Enam faktor risiko kanker ovarium adalah sebagai berikut ini:

Baca Juga: Jenis Diet untuk Bantu Turunkan Risiko Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

1. Memiliki riwayat kista endometrium

2. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan/atau kanker payudara

3. Mutasi genetik (misalnya BRCA)

4. Paritas rendah

5. Gaya hidup yang buruk, dan

6. Pertambahan usia.

Sedangkan empat tanda kanker ovarium yaitu:

1. Kembung

Baca Juga: Dokter Ungkap Alasan Vaksin Booster Dipecepat, Lansia Jadi Prioritas

2. Nafsu makan berkurang

3. Sering buang air kecil

4. Nyeri panggul atau perut.

Kesepuluh hal di atas sebaiknya disadari dengan baik, jika masih ragu cobalah untuk datang ke dokter.

Setelah pasien didiagnosis menderita kanker ovarium, maka penting untuk segera berkonsultasi dengan ahli medis agar mendapat perawatan yang tepat.

Adapun pengobatan umum untuk kanker ovarium yakni pembedahan dan kemoterapi.

Di mana pada stadium awal, kanker masih terbatas pada ovarium. Jadi terapi-terapi yang dilakukan itu memiliki peluang keberhasilan tinggi.

Selain pengobatan secara medis, Shahnaz Haque mengungkap bahwa pasien kanker juga membutuhkan dukungan emosional dan mental dari orang-orang di sekitar mereka untuk memenangkan pertempuran melawan kanker.

Sebagai bagian dari perannya sebagai duta kampanye, Shahnaz Haque mengajak perempuan yang didiagnosis kanker ovarium untuk menjangkau kelompok atau komunitas pasien, seperti Cancer Information and Support Center (CISC).

"Saya juga mengimbau agar keluarga maupun masyarakat turut memberikan dukungan pada pasien secara berkelanjutan untuk melawan kanker ovarium dan bergabung dengan komunitas untuk menemukan pengobatan yang tepat," kata Shahnaz.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Jenis Bau Darah Haid dan Penyebabnya

 (*)

Si Kecil sedang Batuk? Supaya Tidak Semakin Parah, Hindari 3 Buah Ini