Jangan Menyelinap, Ini 5 Tips Berpamitan dengan Anak sebelum Pergi

Ericha Fernanda - Senin, 3 Januari 2022
Cara berpamitan dengan anak sebelum pergi
Cara berpamitan dengan anak sebelum pergi Sasiistock

Parapuan.co - Sebagian besar orang tua pasti pernah mengalami fase di mana anak selalu merengek dan meminta orang tuanya untuk tidak pergi.

 

Kondisi tersebut merupakan perilaku anak yang normal. Kecemasan akan perpisahan dimulai sejak usia 8 bulan.

Pada saat inilah anak kecil dapat memahami bahwa orang tua adalah individu yang terpisah dan dapat pergi.

Namun, anak kecil belum dapat memahami konsep bahwa orang tua akan kembali, jadi bantulah mereka memahaminya.

Baca Juga: Mengenal Fear of Abandonment, Rasa Takut Ditinggalkan Orang Terdekat

Dampak pergi diam-diam

Saat anak begitu histeris, tidak sedikit orang tua sering menyelinap dan pergi diam-diam untuk menghindari berpamitan pada anak.

Perilaku pergi diam-diam tidak direkomendasikan karena dapat berdampak pada mental anak, seperti:

  • Memicu rasa trauma ditinggalkan
  • Merasa tidak dianggap penting
  • Mengurangi bonding (kedekatan orang tua dan anak)
  • Berkurangnya kepercayaan anak terhadap orang tua
  • Merasa tidak aman
  • Kecemasan akan bahaya yang mengancam

Tips berpamitan dengan anak

Meski anak merengek, pastikan berpamitan dengan anak sebelum pergi menggunakan cara efektif, seperti:

1. Pahami respons anak

Melansir Verywell Family, pahami bahwa respons merengek dan menangis pada anak itu adalah normal.

Bagaimana pun, ditinggalkan orang terdekat bagi anak kecil sangatlah menakutkan dan cemas akan bahaya yang mengancam.

Baca Juga: 4 Langkah Tangani Tantrum pada Si Kecil, Kuncinya Kedekatan Orangtua dan Anak 

2. Perkenalkan pengasuh lain

Apabila kamu memiliki pekerjaan yang harus memisahkanmu dengan anak, pastikan memperkenalkan pengasuh lain sejak dini.

Pada saat anakmu berusia 6 bulan, mulailah menggunakan pengasuh lain sehingga mereka dapat berlatih tanpa orang tua.

Berada di sekitar pengasuh lain akan meminimalkan kecemasan perpisahan ketika kamu harus meninggalkan anak.

3. Ciptakan rutinitas sebelum pergi

Anak-anak suka rutinitas, jadi kembangkan rutinitas sebelum pergi agar mereka mengenali bahwa kamu akan meninggalkannya.

Misalnya, berpelukan, berciuman, dan tos dengan anak. Itu akan mengirimkan sinyal kepada anak bahwa kamu sudah waktunya pergi.

 

4. Tepati janji

Setiap kali kamu mengucapkan selamat tinggal, beri tahu anak bahwa kamu akan kembali dengan mengatakan, "Ibu akan kembali nanti ya, nak".

Penting bagi anak-anak untuk mendengar dan akhirnya memahami bahwa orang tua selalu kembali.

5. Jangan mudah luluh

Jangan mudah luluh dan langsung kembali saat anak menangis, sebab itu akan mengembakan kebiasaan bahwa kamu akan kembali saat mereka menangis.

Ulangi terus ritual perpisahan dan mengingatkan kamu akan kembali, tujuannya agar anak terbiasa seiring waktu.

Baca Juga: Beri Empati, Ini 5 Alasan Mengapa Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya

Nah, itulah dampak pergi diam-diam dan tips berpamitan dengan anak sebelum pergi ya, Kawan Puan.