Ramai Artis 'Adopsi' Spirit Doll, Ternyata Boneka Bisa Jadi Terapi Kesehatan Mental Perempuan

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 2 Januari 2022
Celine Evangelista dan Ivan Gunawan bersama bayi boneka mereka
Celine Evangelista dan Ivan Gunawan bersama bayi boneka mereka Instagram/celine_evangelista & ivan_gunawan

"Meskipun belum ada penelitian khusus tentang fenomena perempuan yang memiliki bayi boneka seperti aslinya, saya senang untuk mempertimbangkan dasar-dasar psikologisnya," kata Dr. Gail Saltz.

Orang-orang sering kali memiliki reaksi negatif ketika mereka mendengar tentang bayi-bayi (boneka) yang hidup ini, kadang-kadang disebut bayi-bayi “terlahir kembali” atau bayi-bayi “ingatan”.

Merupakan hal yang umum untuk berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh atau menyeramkan ketika tidak diketahui, jauh dari norma, atau hanya umum untuk budaya yang berbeda.

Tetapi ada kasus-kasus ketika cukup dapat dimengerti bagi seseorang yang berjuang dengan perasaan kehilangan, mungkin bagi seorang pendiam, perempuan tanpa anak, atau seseorang yang kehilangan bayi.

Baca Juga: Selain Olahraga, Ini 5 Cara Sederhana untuk Menghilangkan Stres

Ini bisa digunakan untuk mengisi kekosongan dengan bayi boneka yang realistis.

Wajar bagi orang untuk menemukan cara melestarikan kenangan akan orang yang mereka cintai, mulai dari membuat album foto, mengunjungi kuburan hingga menyimpan seguci abu di atas perapian. 

Setiap orang mencoba untuk mengalahkan kematian dan kerusakan waktu.

Tapi, bisakah benda mati seperti boneka, yang tampak begitu realistis hingga terlihat hidup ini benar-benar menggantikan makhluk hidup?

Dalam banyak hal, gagasan seperti itu terasa seperti halaman dari Stepford Wives atau Invasion of the Body Snatchers, seperti dikutip dari Today.com

Ini adalah pemikiran yang mengganggu untuk memiliki sesuatu yang tidak hidup menggantikan manusia nyata, itulah sebabnya kesombongan seperti itu sering menjadi dasar untuk cerita fantasi atau horor.

 

Sumber: CNN,Today.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati