Ramai Artis 'Adopsi' Spirit Doll, Ternyata Boneka Bisa Jadi Terapi Kesehatan Mental Perempuan

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 2 Januari 2022
Celine Evangelista dan Ivan Gunawan bersama bayi boneka mereka
Celine Evangelista dan Ivan Gunawan bersama bayi boneka mereka Instagram/celine_evangelista & ivan_gunawan

“Saya merasa sangat damai dan santai setiap kali saya menggendongnya,” kata Smolinska.

Dia mengatakan boneka itu telah membantunya dalam mengatasi stres dan mengatasi gangguan makan.

“Ketika saya merasa lemah, saya hanya memegang boneka saya atau mengganti pakaiannya dan memotretnya, dan semua masalah dan perasaan buruk saya hilang. Ini sangat membantu,” ungkap Smolinska.

Dia sekarang adalah seniman yang terlahir kembali, salah satu yang paling terkenal di Polandia, dan dia bahkan memiliki "pembibitan" yang terlahir kembali di mana dia memperbaiki boneka orang lain.

“Saya dapat melihat betapa besar bantuan mereka untuk klien saya yang kehilangan anak-anak mereka atau tidak dapat memiliki anak atau menderita depresi,” katanya. 

"Klien saya selalu kembali kepada saya dan mengatakan betapa boneka-boneka ini membantu mereka," tambahnya.

Baca Juga: Manfaat Olahraga untuk Perempuan dalam Meredakan Gejala Kecemasan

Salah satu klien Smolinska, Ewa, kehilangan bayi laki-lakinya setelah hanya 18 hari.

 Smolinska memodelkan boneka padanya berdasarkan foto.

“Sejak saya mendapatkan boneka itu, saya tidak lagi berpikir untuk bunuh diri,” kata Ewa kepada Karolina Jonderko, seorang fotografer bayi.

Ewa dan pasangannya sekarang mengadopsi bayi sungguhan, dan boneka itu telah dijual.

"Boneka itu sedikit membantunya 'menjadi ibu palsu', dan itu banyak membantunya," kata Jonderko.

“Dia membutuhkan itu saat itu,” pungkasnya.

Boneka-boneka ini, yang dibuat oleh seniman di seluruh dunia, dapat berharga ratusan bahkan ribuan dolar. 

Mereka terbuat dari vinil atau silikon, dan fitur realistisnya dapat mencakup pembuluh darah, pori-pori, air mata, dan air liur. 

Beberapa bahkan memiliki sistem yang meniru pernapasan dan detak jantung.

(*)

Sumber: CNN,Today.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati