"Jadi apakah orang yg percaya #spiritDoll itu alami gangguan jiwa, silahkan kembali ke definisi aja," tulis Ki Samber Edan.
"Gangguan Jiwa : Gangguan pada perilaku, perasaan, perilaku yg menimbulkan penderitaan dan ketidakmampuan pada orang itu sehingga mengganggu kehidupan sehari-harinya. So..??" sambungnya.
Namun, Ki Samber Edan menekankan bahwa semua tergantung kebudayaan yang dianut pemilik boneka tersebut.
Di Indonesia sendiri belum ditemukan kebudayaan yang merawat boneka arwah atau spirit doll.
"Kalau ternyata "merawat" #spiritDoll hanyalah bagian dari fenomena sesaat atau karena ada pemikiran khusus sesuai kebudayaan yang dia percaya ya biarkanlah," kata Ki Samber Edan.
Baca Juga: Bak Anak Sendiri, Sarwendah Rawat Boneka Sampai Belikan Baju Bayi
"Asalkan tidak mengganggu dan menurunkan kualitas hidupnya. Tidak usah diberi perhatian berlebihan juga," imbuhnya.
Kawan Puan, fenomena spirit doll ini memang menjadi polemik tersendiri di masyarakat Indonesia.
Banyak yang mengatakan bahwa kepemilikan boneka ini dilarang oleh beberapa ajaran agama.
Namun tak sedikit juga yang berpendapat bahwa kepemilikan spirit doll merupakan kegiatan koleksi semata.
Apa pendapat Kawan Puan sendiri soal spirit doll? (*)
