Risiko Kesehatan saat Penderita Spinal Cord Injury Berhubungan Seks dan Cara Mencegahnya

Ericha Fernanda - Rabu, 29 Desember 2021
Risiko kesehatan penderita spinal cord injury melakukan aktivitas seksual
Risiko kesehatan penderita spinal cord injury melakukan aktivitas seksual Albina Gavrilovic

Parapuan.co - Penderita spinal cord injury (SCI) sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan hubungan seksual.

Untuk diketahui, spinal cord injury atau cedera tulang belakang, merusak sumsum tulang belakang itu sendiri atau jaringan dan tulang di sekitarnya.

Tergantung pada tingkat keparahan cedera, seseorang dapat kehilangan fungsi atau mobilitas di berbagai bagian tubuh.

Pasalnya, sumsum tulang belakang berfungsi untuk menyampaikan pesan antara otak dan seluruh bagian tubuh.

Lapisan jaringan yang disebut meninges dan kolom vertebra (tulang belakang) mengelilingi dan melindungi sumsum tulang belakang.

Baca Juga: Selebgram Laura Anna Lumpuh Akibat Spinal Cord Injury, Penyakit Apa Itu?

Sebagian besar SCI berasal dari pukulan traumatis yang tiba-tiba pada tulang belakang. Ini merusak sumsum tulang belakang dan sarafnya.

Pasalnya, SCI dapat mengubah cara fungsi kandung kemih dan usus. Sehingga, berpotensi besar mengubah fungsi seksual.

Perubahan tersebut termasuk perubahan sensasi, kemampuan untuk mencapai orgasme, hingga kemampuan untuk mempertahankan ereksi.

Faktor Risiko Berhubungan Seksual bagi Penderita SCI

Melansir Craig Hotel, salah satu faktor risiko berhubungan seksual bagi penderita SCI adalah terjadinya Disrefleksia Otonom.

Disrefleksia Otonom adalah risiko cedera tulang belakang pada T6 dan di atasnya, di mana penderita dapat mengalami pusing, berkeringat, sakit kepala, dan hipertensi berpotensi parah.

Lebih lanjut, Disrefleksia Otonom dapat terjadi karena peningkatan tekanan darah akibat stimulus di bawah lokasi cedera tulang belakang.

Baca Juga: Laura Anna Meninggal dan Sempat Alami Spinal Cord Injury, Ini Penyebab hingga Pencegahannya

Disrefleksia Otonom dapat terjadi selama aktivitas seksual, pemicunya seperti:

  • Stimulasi kasar pada area genital.
  • Menggunakan vibrator untuk stimulasi.
  • Menstruasi.
  • Orgasme.
  • Infeksi atau inflamasi vagina atau uterus.

Apabila penderita SCI mengalami gejala Disrefleksia Otonom saat berhubungan seks, segera hentikan aktivitasnya.

Selanjutnya, tempatkan diri dalam posisi duduk dan pastikan melepas semua pakaian ketat dan pengikat.

Cara Mencegah Disrefleksia Otonom

Ada beberapa upaya pencegahan risiko kesehatan bagi penderita SCI saat hendak melakukan hubungan seksual, meliputi:

  • Pastikan untuk mengosongkan kandung kemih atau buang air sebelum berhubungan seksual.
  • Kateter suprapubik dapat direkatkan ke perut bagian bawah untuk mencegah penarikan.
  • Lakukan buang air besar sebelum berhubungan seksual agar isi perut kosong.
  • Gunakan bantal di bawah panggul untuk memiringkannya ke atas untuk membantu penetrasi dan menjaga tekanan dari kandung kemih dan usus bagian bawah.
  • Hilangkan tekanan dari area cedera jika terjadi sesuatu.
  • Gunakan banyak pelumas.
  • Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan area genital dengan sabun dan air sebelum dan sesudah melakukan aktivitas seksual.

Baca Juga: Apa Itu Ulkus Dekubitus yang Membuat Laura Anna Lumpuh Pasca Kecelakaan

Jadi, itulah sekilas tentang risiko kesehatan saat penderita spinal cord injury berhubungan seksual dan upaya pencegahannya ya, Kawan Puan. (*)

Sumber: Craig Hospital
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor