Fenomena Klitih Buat Tagar #YogyaTidakAman Trending, Apa Itu Sebenarnya?

Linda Fitria - Rabu, 29 Desember 2021
Ilustrasi klitih di Yogyakarta
Ilustrasi klitih di Yogyakarta Wartakotalive.com

”Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas. Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif,” kata Pranowo, pakar bahasa Jawa.

Untuk penyebabnya sendiri, Lembaga Perlindungan Anak (LBA) DIY Yogyakarta, Sari Murti menyebut aksi klitih banyak dilakukan karena pelaku tidak nyaman berada di keluarga.

"Sekarang ini banyak geng, mereka merasa lebih nyaman karena mungkin di dalam keluarga kurang mendapatkan perhatian. Setelah masuk geng mereka merasa diterima, remaja juga butuh pengakuan dari lingkungan," ujarnya saat ditemui di kompleks kepatihan, Selasa (28/12/2021).

Sebab, saat dilakukan pendataan, tercatat sebagian besar pelaku masih berusia antara 15-17 tahun.

Banyaknya aksi klitih yang terjadi di Yogyakarta ini akhirnya membuat warga was-was dan meminta pihak berwajib bergerak memberantas pelaku.

Baca Juga: 5 Jajanan Khas Kotagede Yogyakarta, Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria