Belajar dari Kasus Nia Ramadhani, Ini Kata Psikolog Soal Respons yang Tepat saat Dengarkan Teman Curhat

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 27 Desember 2021
Nia Ramadhani dijatuhi hukuman 12 bulan rehabilitasi
Nia Ramadhani dijatuhi hukuman 12 bulan rehabilitasi Instagram @niaramadhanibakrie

Hal ini dijelaskan oleh Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis dewasa.

Arina menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki emosi dasar masing-masing.

Ketika kita tengah merasakan emosi tertentu karena kelelahan, pada dasarnya, apapun emosi yang muncul dan kita rasakan adalah valid.

"Karena emosi dasar aja ada banyak, bahagia, sedih, marah, jijik, takut. Itu aja kalau kita lihat ada banyak (macam) emosi itu, dan tidak semuanya hanya yang menyenangkan saja. And that's oke untuk kita ngerasain itu. Kita nggak bisa selalu kontrol kita mau ngerasa sedih atau enggak," ungkapnya.

Saat kita merasakan setiap emosi yang muncul pada diri kita, kita pun harus dapat mengelolanya dengan baik.

 

 

Baca Juga: Bella Hadid Curhat Atasi Perjuangan Kesehatan Mental di Instagram, Ini Tanda-Tanda Kelelahan Mental

"Salah satunya itu dengan cerita ke orang, mendapatkan validasi, mendapatkan pengakuan, mendapatkan (merasa) diterima gitu. Bahwa 'Oh oke. It's okay lho untuk ngerasa kayak gitu. Boleh lho untuk ngerasa capek dan sebagainya'," jelas psikolog yang berbasis di Jakarta tersebut.

Namun, ketika hal itu tidak kita dapatkan, maka ini menjadi tak tersalurkan.

Sehingga, menurut Arina, penting untuk kita bisa mendengarkan dan memberikan respons yang tepat saat ada orang lain yang mencurahkan isi hatinya.

"Dan itu ketika kita nggak dapatkan dari orang sekitar kita, jadinya tidak tersalurkan tu. Sehingga sebenernya perlu banget orang-orang sekitar yang mendapatkan curhat dari temennya untuk bisa memberikan respons yang lebih sesuai gitu," ujarnya.

Mendengar menjadi penting untuk membantu seseorang dapat merilis emosinya.