Viral Serial Layangan Putus, Selingkuh Ternyata Bentuk Kekerasan pada Perempuan dalam Rumah Tangga

Ratu Monita - Senin, 27 Desember 2021
Perselingkuhan di Layangan Putus termasuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.
Perselingkuhan di Layangan Putus termasuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga. @layanganputus.md / Dok Instagram

Parapuan.co - Belakangan serial Layangan Putus ramai diperbincangkan dan mencuri perhatian karena membahas salah satu kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, yakni selingkuh.

Serial yang dibintangi oleh Reza Rahardian, Putri Marino, Anya Geraldine ini berhasil membuat para penonton geregetan dengan plot ceritanya. 

Diangkat dari kisah nyata, serial tersebut membuat penggambaran cerita perselingkuhan di dalamnya begitu sesuai dengan realita yang banyak terjadi. 

Warganet pun memberikan banyak pujian pada kemampuan akting aktor dan aktrisnya yang luar biasa dalam melakoni perannya, hingga membuat penonton ikut tersulut emosi.

Berkaca dari cerita tersebut, sebagian orang mungkin beranggapan bahwa kasus perselingkuhan tidak termasuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Belajar dari Film Series Layangan Putus, Begini Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh

Sementara itu, melansir dari laman Busby & Associate, dalam banyak kasus, ternyata perselingkuhan dianggap sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga.

Bisa begitu karena ketika suami berselingkuh artinya dia tidak setia, apalagi jika dia bertindak agresif, tidak peduli siapa yang dia sakiti.

Situasi ini tentu saja membuat istrinya menjadi begitu rentan secara emosional dan kehilangan harga diri akibat perselingkuhan yang dilakukan sang suami. 

Sedangkan, sang suami yang selingkuh seringkali merasa dirinya hanya berselingkuh dan tidak memukul ataupun menyentuhnya, sehingga ia merasa tidak melakukan kekerasan.

Belum lagi, jika pola perilaku perselingkuhannya berkelanjutan.

Akibatnya, istri pun memiliki kondisi emosional yang begitu rapuh dan rentan, seperti korban pelecehan pada perempuan.

Perselingkuhan Termasuk Jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga

Tindakan perselingkuhan termasuk bentuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, karena menyerang mental yang dampaknya setara dengan serangan fisik. 

Lebih lanjut lagi, tindakan perselingkuhan yang dilakukan pasangan dapat memberikan dampak jangka panjang pada korban. 

Pasalnya, korban perselingkuhan akan mengalami perasaan terhina, terluka, tidak berdaya, dan kondisi emosional yang begitu rentan. 

Belum lagi, perselingkuhan ini juga dapat menghancurkan kehidupan anak-anak yang mengetahui orang tuanya melakukan tindakan tersebut.

 

Baca Juga: Berkaca dari Serial Layangan Putus, Ini Alasan Laki-Laki Berselingkuh

Seperti kita ketahui, terdapat dua jenis pelecehan, yakni fisik dan emosional, menurut Tad Nelson & Associates, sebuah firma hukum keluarga yang berbasis di Houston.

Dengan kata lain, perselingkuhan termasuk pelecehan pada perempuan dalam bentuk emosional.

Berdasarkan pengamatan pada perempuan yang menjadi korban perselingkuhan, terdapat sejumlah karakteristik yang terjadi. 

- Ada siklus berulang di mana suami yang selingkuh bertobat dan pernikahan berjalan dengan baik, tetapi kemudian mengulanginya lagi.

- Sang suami merasa bersalah atau menyesal atas perselingkuhan tersebut, tetapi ia tidak peka terhadap rasa sakit yang dirasakan istrinya. Dia gagal menerima tanggung jawab atas tindakannya.

- Istri memiliki harga diri yang rendah, merasa tidak berharga, tidak berdaya, dan menjadi sepenuhnya tergantung pada suaminya.

- Istri mengalami anxiety, panic attack, dan depresi.

- Istri melakukan self blaming atas perselingkuhan yang dilakukan suaminya.

Langkah yang Dilakukan saat Mengetahui Pasangan Selingkuh

Mengetahui pasangan selingkuh tentu saja mengguncang kondisi mental, alhasil kamu merasa tidak berdaya dan terkuras secara emosional.

Namun, terdapat beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapinya demi memutus siklus perselingkuhan tersebut. 

1. Mencari Nasihat Hukum

Jika mencurigai bahwa suami selingkuh, maka kamu perlu mencari pengacara yang kredibel dan berpengalaman untuk berkonsultasi mengenai tindakan terbaik untuk menangani situasi tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Move On setelah Diselingkuhi, Salah Satunya Ciptakan Kebahagiaan

2. Kumpulkan Bukti

Pastikan bahwa perselingkuhan adalah masalah dalam pernikahan yakni dengan mendapatkan bukti yang kuat sebelum memutuskan untuk meninggalkan suami.

Namun, jika kamu dan anak-anak dilecehkan secara fisik atau verbal, yang terbaik adalah berkemas dan pergi.

3. Menghadapi Suami

Jika tak ada kemungkinan terjadinya kekerasan fisik, maka kamu harus menghadapi suami. Biarkan dia tahu bahwa kamu mengetahui perselingkuhannya, dan biarkan dia menjelaskan sisi ceritanya.

4. Bentuk support team

Dalam menghadapi ini, kamu tak harus melalui semua ini sendirian. Dibutuhkan orang-orang yang benar-benar peduli denganmu dan memiliki hubungan yang begitu dekat dengan kamu.

Itulah fakta dan alasan mengapa perselingkuhan termasuk pada jenis kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga. Semoga hal tersebut tak terjadi padamu, ya! (*)

Sumber: Busby & Associate
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda