Kerap Dialami Korban Kekerasan pada Perempuan, Ini 5 Tanda Seseorang Ingin Bunuh Diri

Putri Mayla - Rabu, 22 Desember 2021
Maraknya kasus kekerasan pada perempuan, dapat ditemui sebagian bahwa korban mengalami depresi hingga bunuh diri. Kenali tanda-tanda peringatan bunuh diri.
Maraknya kasus kekerasan pada perempuan, dapat ditemui sebagian bahwa korban mengalami depresi hingga bunuh diri. Kenali tanda-tanda peringatan bunuh diri. kieferpix

Parapuan.co - Korban kekerasan pada perempuan dapat mengalami depresi hingga merasakan keinginan untuk bunuh diri

Parahnya, berita mengenai korban kekerasan yang mengakhiri hidupnya marak ditemui saat ini.

Kawan Puan dapat mengenali tanda-tanda peringatan seseorang yang ingin bunuh diri untuk sebisa mungkin mencegah hal itu terjadi pada orang terdekat atau pada korban yang mungkin Kawan Puan ketahui.

Lantas, apa saja tanda seorang merasakan keinginan bunuh diri?

Mengutip dari CB, berikut tanda-tanda peringatan bunuh diri yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Korban Kekerasan pada Perempuan Cenderung Self Blaming, Kenapa?

1. Ketenangan tiba-tiba

Kawan Puan perlu waspada saat melihat orang terdekat setelah mengalami situasi depresi atau yang mengguncang mental seperti korban kekerasan pada perempuan tiba-tiba bersikap tenang.

Mungkin hal ini akan terlihat melegakan karena menganggap ia sudah merasa lebih baik.

Namun di sisi lain, hal ini dapat menjadi sesuatu yang harus diwaspadai.

Sebagian orang yang mendadak tenang setelah mengalami episode depresi biasanya sudah membulatkan tekad dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Mungkin di tengah episode depresi seseorang, ia berulang kali mengatakan kepada kita kalau dirinya sudah tidak punya harapan hidup atau merasa tidak pantas untuk tetap hidup.

Selain itu, bisa jadi ia juga merasa lebih baik dirinya tidak ada dan tidak akan ada orang yang kehilangan dirinya kalau ia pergi untuk selamanya.

Tanda-tanda ini perlu diwasapadai, terutama bagi korban kejahatan seksual yang mungkin menunjukkan tanda-tanda keinginan mengakhiri hidup.

 

2. Tidak berharap hidup

Sebagian korban kekerasan pada perempuan memiliki perasaan tidak memiliki harapan hidup.

Mungkin di tengah episode depresi seseorang, ia berulang kali mengatakan kepada kita jika dirinya sudah tidak memiliki harapan hidup atau merasa tidak pantas untuk tetap hidup.

Selain itu, kemungkinan ia juga merasa lebih baik dirinya tidak ada dan tidak akan ada orang yang kehilangan dirinya jika ia pergi untuk selamanya.

Hal tersebut merupakan tanda yang cukup terlihat jika seseorang tengah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Maka dari itu, kita bisa langsung waspada jika pernah mendengar hal tersebut dari orang terdekat.

Baca Juga: Korban Kekerasan pada Perempuan Cenderung Self Blaming, Kenapa?

3. Memiliki benda-benda mencurigakan 

Waspada jika korban atau penyintas depresi memiliki benda-benda mencurigakan.

Terkadang hal yang satu ini sulit disadari kecuali kita telah begitu mengenal seseorang.

Tetapi, jika kita menyadari seseorang yang depresi memiliki akses terhadap benda-benda seperti benda tajam, tali dan pengikat lainnya, hingga obat-obatan, sebaiknya kita waspada.

Perhatikan benda-benda di sekitar seseorang yang berisiko digunakan untuk melakukan percobaan bunuh diri.

Selanutnya, waspada jika penyintas kejahatan seksual Kawan Puan ketahui memiliki benda-benda mencurigakan.

4. Melukai diri sendiri

Selanjutnya, perhatikan jika seseorang melakukan hal-hal yang dapat merusak atau melukai dirinya sendiri, dan mereka tidak pernah seperti itu sebelumnya.

Misalnya, ia tiba-tiba menjadi pemabuk berat, menyalahgunakan narkoba, dan melakukan tindakan berbahaya atau sembrono lainnya.

Hal yang paling terlihat adalah jika ia telah melukai diri sendiri (self-harm), jadi kalau kita menyadarinya, segera bantu orang tersebut untuk berhenti.

5. Mengucapkan dan memberikan tanda perpisahan

Apakah Kawan Puan mengetahu penyintas atau orang terdekat tiba-tiba berpamitan tanpa kita tahu akan pergi ke mana?

Atau mungkin Kawan Puan mendapatinya menulis surat perpisahan tiba-tiba.

Baca Juga: Selain Pelecehan Seksual, Ini Jenis-Jenis Kekerasan pada Perempuan di Tempat Kerja

Waspada jika penyintas mendadak mengajak kita berjumpa untuk pamit, mengucapkan perpisahan, memberikan kita barang-barang berharga miliknya, hingga menghapus akun media sosial dan hilang tiba-tiba.

Beberapa orang juga mungkin akan terang-terangan menulis surat bunuh diri; jangan sampai kita menganggap sepele hal ini sebelum terlambat.

Pencegahan bunuh diri

Perlu diketahui, depresi dan perasaan kesepian yang melanda seseorang memang tidak akan betul-betul dipahami oleh orang lain.

Jika Kawan Puan mengetahui orang terdekat mengalami depresi atau kondisi mentalnya sedang buruk, pastikan kita ada untuk menemaninya atau paling tidak tetaplah terhubung dengannya.

Kita juga bisa mencatat hotline pencegahan bunuh diri yang aktif berikut ini.

- Love Inside Suicide Awareness (LISA) suicide prevention helpline (+628113855472)

- Layanan darurat 119 atau 119 ekstensi 8 untuk konseling psikologi SEJIWA

- Profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Lebih lanjut, Kawan Puan juga dapat membantu korban kekerasan pada perempuan yang mungkin mengalami depresi hingga keinginan untuk bunuh diri dengan menghubungi layanan tersebut.

(*)

Sumber: Cewekbanget
Penulis:
Editor: Arintya