5. Risiko
Varian Covid baru seperti Omicron yang baru-baru ini muncul menimbulkan risiko langsung terbesar.
Akan tetapi, Mastercard melihat banyak risiko tambahan yang berpotensi melambatkan pemulihan.
Di antaranya adalah penyesuaian ulang harga perumahan yang telah naik 66 persen selama dua tahun terakhir.
Baca Juga: Selain Covid-19, Ini Tantangan Indonesia Wujudkan Ekonomi Sehat 2022
Kemudian, ada lonjakan harga minyak, jurang fiskal di negara maju, dan perang tarif internasional.
"Tahun 2021 memang masih belum kembali ke situasi normal seperti yang diinginkan oleh banyak orang," kata Bricklin Dwyer, Mastercard Chief Economist and Head of the Mastercard Economics Institute.
"Namun, secara global pertumbuhan ekonomi, kemajuan vaksin, dan transformasi digital telah membuat bisnis besar dan kecil lebih tangguh," imbuhnya.
"Dengan latar belakang tersebut, Mastercard mengantisipasi permintaan konsumen –dan pertumbuhan daya beli– dapat bertumbuh dan ekonomi pengalaman kembali hadir tahun depan," tutup Bricklin. (*)