Riset IDI Dukung Studi Percontohan untuk Pengelolaan Penyakit Kronis

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 16 Desember 2021
Teknik penulisan resep obat yang tidak boleh sembarangan
Teknik penulisan resep obat yang tidak boleh sembarangan Freepik

Dalam studi percontohan ini, klinik BPJS offline mendapatkan dukungan dari penyedia telemedisin Good Doctor untuk mengukur efektivitas telekonsultasi dalam pemantauan glukosa darah pasien diabetes di klinik BPJS.

Dukungan tersebut meliputi pengingat/pemberitahuan otomatis secara reguler, kontak/tindak lanjut secara reguler, konsultasi online, dan informasi edukatif yang telah dikurasi.

Dalam kurun waktu tiga bulan, pasien mendapat pengingat dari platform telehealth untuk memeriksa dan mengukur glukosa darahnya.

Baca Juga: Ini 6 Manfaat Digitalisasi Layanan Kesehatan untuk Pasien, Simak Ya!

Hasil studi percontohan ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pasien yang menggunakan telemedisin dan tidak, di mana kepatuhan pasien selama masa observasi memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penurunan kadar glukosa darah yang signifikan.

Penggunaan telekonsultasi dinilai dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga menjadi faktor utama keberhasilan pengelolaan penyakit kronis.

Studi percontohan memiliki dua fase, pertama dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) di bulan Desember 2020, dan kemudian fase kedua diteruskan dengan pengelompokan pada Januari hingga Juni 2021.

Dilakukan di beberapa klinik daerah Bekasi dan Depok dengan peserta yang memiliki rentang usia dari 24 tahun hingga 79 tahun.

“IDI melalui lembaga risetnya senantiasa mendorong kolaborasi dengan seluruh pihak untuk tujuan mewujudkan layanan yang lebih baik untuk pasien. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi inisiatif Good Doctor yang telah memprakarsai dilakukannya studi percontohan “Layanan Tatalaksana Penyakit Kronis Terintegrasi dan Inovatif”," ucap Ketua Pengurus Besar IDI, dr. Daeng M. Faqih, SH, MH.

"Dari hasil uji percontohan ini, kami dapat melihat pentingnya peran strategis telemedisin dalam pengelolaan kesehatan. Maka dari itu, kami mendorong telemedisin untuk mendapat dukungan berupa regulasi yang menyeluruh, terutama dalam penanganan penyakit kronis,” tambahnya.

(*)

 

 

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 3 Waktu Tepat Berkunjung ke Vietnam hingga 5 Manfaat Wall Climbing