6 Pertimbangan sebelum Memilih Sistem Kerja Remote, Kantor, atau Hybrid

Ardela Nabila - Minggu, 12 Desember 2021
Pertimbangan sebelum memilih sistem kerja.
Pertimbangan sebelum memilih sistem kerja. santol

Parapuan.co - Apabila sebelum pandemi Covid-19 sistem kerja yang umum diterapkan adalah bekerja dari kantor, kini sudah banyak sistem kerja lainnya.

Tak hanya bekerja dari kantor, saat ini terdapat opsi untuk bekerja lainnya, seperti bekerja jarak jauh, atau bahkan kombinasi keduanya, yakni hybrid.

Dari beberapa pilihan tersebut, kamu tentunya ingin memastikan bahwa kamu bisa bekerja di lingkungan kerja yang bisa membuatmu paling nyaman.

Apalagi, untuk Kawan Puan yang baru lulus di masa pandemi ini, sehingga memiliki kebebasan untuk memilih lingkungan kerja yang kamu inginkan.

Saat mengambil keputusan, tentunya kamu membutuhkan sejumlah pertimbangan matang.

Baca Juga: Mulai Banyak Diterapkan, Ini 5 Cara Tingkatkan Produktivitas di Lingkungan Kerja Hybrid

Nah, untuk membantu Kawan Puan mengambil keputusan, ini 6 pertimbangan sebelum memilih lingkungan kerja remote, kantor, atau hybrid, seperti dikutip dari The Muse.

1. Kesehatan serta keselamatan fisik dan emosional

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perusahaan makin sadar akan pentingnya kesehatan dan keamanan.

Sebagai karyawan, kamu harus betul-betul mempertimbangkan kembali implikasi kesehatan untuk kembali ke kantor full time dan membandingkannya jika kamu bekerja hybrid atau remote.

Kamu harus mengetahui bagaimana masing-masing lingkungan kerja memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan kesejahteraan.

2. Deskripsi pekerjaan

Tak hanya tentang kesehatan dan kesejahteraan, kamu juga perlu mempertimbangkan apakah jenis pekerjaan yang kamu inginkan memang bisa dikerjakan dengan sistem yang berbeda-beda.

Pasalnya, tak semua jenis pekerjaan memungkinkan untuk dilakukan secara remote atau hybrid, misalnya saja di industri travel, perhotelan, dan kesehatan.

Atau, ada juga pekerjaan yang bisa kamu kerjakan secara remote, tetapi pada saat tertentu mengharuskan kamu untuk datang ke kantor, sebagai contoh seorang peneliti.

Maka dari itu, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu deskripsi pekerjaan dari jenis pekerjaan yang kamu inginkan.

Baca Juga: 5 Soft Skill Paling Dibutuhkan di Lingkungan Kerja Hybrid, Apa Saja?

3. Gaya komunikasi, sistem, kebijakan

Untuk terus berkembang di lingkungan kerja, kamu harus bisa berkomunikasi secara jelas, baik itu ke klien, konsumen, atasan, atau rekan kerja.

Karenanya, penting juga bagi kamu untuk kembali memikirkan gaya komunikasi dan preferensi kamu.

Sebagai contoh, apabila kamu lebih menyukai komunikasi verbal dan suka membaca bahasa tubuh, maka kerja penuh waktu di kantor adalah yang terbaik untuk kamu.

Begitu pun sebaliknya, jika kamu lebih memilih berpikir dahulu saat berkomunikasi, mungkin kerja jarak jauh atau remote merupakan opsi terbaik.

Di samping preferensi pribadi, pertimbangkan juga sistem dan budaya komunikasi di perusahaan yang ingin kamu tuju.

4. Sifat dan preferensi diri sendiri

Preferensi diri sendiri dan kepribadian kamu juga merupakan faktor relevan yang perlu dipertimbangkan.

Di sini, kamu bisa membandingkan bagaimana tingkat energi kamu ketika bekerja dari kantor dan dari rumah.

Selain itu, apabila kamu merasa bahwa kamu merupakan seorang ekstrovert dan berada di sekeliling orang menambah energi kamu, mungkin kerja kantoran cocok untukmu.

Namun, jika kamu merasa bahwa interaksi langsung melelahkan karena kamu merupakan seorang introvert, kamu bisa mempertimbangkan bekerja secara remote.

Walaupun demikian, bukan berarti semua introvert lebih baik bekerja secara remote dan ekstrovert lebih baik kerja di kantor, ya.

Baca Juga: Bekerja Remote, Lakukan Hal Ini untuk Membuat Batasan Antara Pekerjaan dengan Kehidupan Pribadi

Semuanya menyesuaikan kembali dengan preferensi kamu masing-masing.

5. Kesempatan untuk peningkatan karier

Pilihan sistem kerja yang kamu pilih juga bisa memengaruhi peningkatan karier kamu ke depannya.

Misalnya, ada perusahaan yang lebih memilih untuk mempromosikan karyawannya yang bekerja langsung di kantor daripada karyawan yang bekerja secara hybrid karena dianggap lebih menonjol.

Namun, tentunya ada juga perusahaan yang tetap menilai karyawan berdasarkan kinerja mereka.

 

Pertimbangan ini juga perlu kamu pikirkan, terutama bagi Kawan Puan yang masih baru memulai perjalanan kariernya.

6. Prioritas pribadi

Meskipun tujuan profesional juga penting, kamu tak boleh mengambil keputusan hanya berdasarkan prospek peningkatan karier saja.

Dalam jangka waktu yang panjang, yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa mengikuti apa yang menjadi prioritas kamu, seperti gaya hidup atau kesehatan mental.

Baca Juga: Cegah Bosan WFH, 5 Model Hybrid Work Ini Bisa Diterapkan Perusahaan

Pada akhirnya, prioritas ini juga akan memengaruhi kinerja kamu saat bekerja nantinya.

Kawan Puan, dalam menentukan karier kamu ke depannya, tidak ada jawaban benar atau salah.

Karenanya, kamu perlu memiliki banyak pertimbangan untuk menentukan apa yang terbaik untuk diri kamu sendiri. (*)

Sumber: The Muse
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda