Meski Bisa Menguntungkan, Ini 5 Tantangan Kebijakan WFA untuk Perusahaan

Ardela Nabila - Minggu, 12 Desember 2021
Tantangan WFA untuk perusahaan.
Tantangan WFA untuk perusahaan. Tirachard

Parapuan.co - Bekerja jarak jauh dari mana saja atau work from anywhere (WFA) mulai banyak diterapkan oleh perusahaan.

Bukan tanpa alasan, banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan ini karena dianggap dapat menguntungkan perusahaan.

Beberapa di antaranya adalah perusahaan bisa mengurangi biaya operasional yang biasanya dikeluarkan saat karyawan bekerja di kantor serta meningkatkan citra perusahaan.

Akan tetapi, di samping manfaat yang bisa dirasakan oleh perusahaan saat memutuskan untuk menerapkan kebijakan ini, sebenarnya ada pula tantangan baru yang perlu dihadapi.

Melansir Harvard Business Review, berikut ini sejumlah tantangan dari penerapan kebijakan bekerja jarak jauh dari mana saja atau work from anywhere (WFA).

Baca Juga: Sejarah Tren Bekerja Jarak Jauh Mulai dari WFH hingga WFA, Apa Itu?

1. Komunikasi, brainstorming, dan pemecahan masalah

Ketika karyawan bekerja di daerah atau wilayah yang berbeda-beda, mereka akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi secara sinkron.

Terlebih, jika mereka tinggal atau bekerja dari daerah yang memiliki perbedaan waktu.

Walaupun saat ini sudah banyak aplikasi meeting online yang memberikan kemudahan, seperti Zoom, karyawan yang tinggal di area yang memiliki waktu berbeda akan sulit menyesuaikan.

Akibatnya, ini bisa berdampak pada komunikasi yang terjadi di luar rencana, misalnya panggilan mendadak di luar jam kerja untuk membahas pekerjaan.

Oleh sebab itu, perusahaan yang menerapkan kebijakan WFA harus menerima tantangan ini, bahwa mereka harus menerima komunikasi asinkron.

Sebagai contoh, dengan membagikan dokumen melalui Google yang dapat diakses oleh semua karyawan.

Salah satu manfaat dari pendekatan komunikasi asinkron tersebut adalah karyawan bisa membagikan ide dan rencana mereka dengan tekanan yang lebih rendah dari saat meeting secara langsung.

Perusahaan juga bisa menerapkan komunikasi asinkron melalui platform digital dalam hal pemecahan masalah.

2. Berbagi pengetahuan

Tantangan lainnya yang bisa dihadapi ketika karyawan bekerja dari jarak jauh adalah bahwa karyawan tak lagi bisa meminta tolong atau bertanya kepada rekannya secara langsung.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robin Cowan, Paul David, dan Dominique Foray, banyak pengetahuan di tempat kerja yang tidak tertulis dan hanya ada di dalam ‘kepala orang’.

Misalnya, ketika kamu bekerja secara langsung dari kantor, kamu mungkin bisa bertanya tentang suatu hal ke rekan kerja, dan mereka bisa menjawab berdasarkan pengalaman mereka.

Namun, tentunya, perusahaan masih bisa mengatasi tantangan ini dengan menemukan inovasi yang solutif.

Sebagai contoh, perusahaan bisa membuat dokumentasi yang transparan dan mudah diakses, di mana karyawan bisa bebas menambahkan topik apa pun, baik itu berupa tulisan atau lampiran video.

Para pemimpin perusahaan juga bisa memberikan contoh untuk berbagai informasi sambil tetap menjelaskan bahwa ini merupakan hal yang penting.

Baca Juga: Tak Hanya Bermanfaat bagi Karyawan, WFA Juga Menguntungkan untuk Perusahaan

3. Sosialisasi, persahabatan, dan pendampingan

Kekhawatiran atau tantangan lainnya adalah adanya potensi bagi karyawan merasa terisolasi secara sosial dan profesional.

Pasalnya, mereka tak lagi terhubung secara langsung dengan perusahaan dan rekan kerjanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Cecily D. Cooper dan Nancy B. Kurtland menemukan bahwa pekerja jarak jauh sering merasa terputus dari arus informasi yang biasanya mereka dapatkan di kantor fisik.

Tanpa adanya check-in secara langsung, manajer atau atasan mungkin akan kehilangan tanda-tanda kelelahan yang meningkat pada karyawan atau disfungsi tim.

Selain itu, lanntaran tak ada komunikasi langsung, kamu akan sulit benar-benar berteman dengan rekan kerja.

Terkait mentoring atau pendampingan, perusahaan bisa menerapkannya secara online, misalnya dengan memberikan survei tentang apa yang ingin karyawan ketahui.

4. Evaluasi kinerja dan kompensasi

Dalam hal evaluasi kinerja karyawan, perusahaan tentunya akan mengalami kesulitan untuk menilai secara langsung.

Karenanya, biasanya, perusahaan yang menerapkan kebijakan WFA menilai kinerja berdasarkan kualitas pekerjaan karyawan, interaksi virtual, dan feedback dari rekan kerja atau klien.

Dalam hal kompensasi, perusahaan mungkin akan diuntungkan ketika bisa mempekerjakan karyawan yang tinggal di daerah dengan biaya hidup yang rendah.

Baca Juga: 5 Kemampuan Ini Harus Dimiliki Perempuan Karier Saat Kerja Jarak Jauh

5. Keamanan data dan regulasi

Terakhir, perusahaan juga perlu memperhatikan dan fokus pada  hal terkait keamanan data.

Perusahaan yang menerapkan bekerja jarak jauh seperti work from anywhere (WFA) membutuhkan lebih banyak usaha untuk melindungi data perusahaan, karyawan, dan konsumen.

Itulah beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan yang menerapkan kebijakan bekerja jarak jauh dari mana saja. (*)