Agensi K-Pop Ambil Keuntungan Lebih Besar, Ternyata Digunakan untuk Ini

Arintha Widya - Sabtu, 11 Desember 2021
ilustrasi profit agensi Kpop
ilustrasi profit agensi Kpop Khanisorn Chaokla

Parapuan.co - Agensi atau label yang menaungi sebagian idol K-Pop umumnya mengambil profit dengan persentase jauh lebih besar ketimbang untuk artis mereka.

Rupanya, hal itu bukan dikarenakan agensi ingin mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari para idol Kpop, lho, Kawan Puan.

Sebagian profit yang diterima juga dipergunakan untuk mendukung kesuksesan idol K-Pop itu sendiri.

Lantas, ke mana sebagian keuntungan tersebut digunakan untuk menunjuang sang idol?

Simak informasi lengkapnya sebagaimana melansir Seoul Space berikut ini, yuk!

Baca Juga: Hidup Tampak Mewah dan Kaya, Ternyata Bayaran Idol K-Pop Cuma Segini

Biaya Produksi Album

Untuk memproduksi satu album K-Pop, agensi harus mengeluarkan banyak dana guna membayar berbagai jenis pengeluaran.

Mulai dari pembuatan video musik yang membutuhkan kostum, penataan set, penata rias, kameramen, dan masih banyak lagi.

Hingga pembuatan album yang butuh rekaman, atau honor untuk produser dan pencipta lagu apabila idol tidak memproduksi lagu sendiri.

Bahkan, membuat konsep yang akan digunakan untuk perilisan album idol K-Pop juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Rata-rata biaya yang dikeluarkan agensi selama produksi album disebut mencapai 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,8 miliar.

Biaya Pembuatan Merchandise

Kedua, yaitu biaya pembuatan merchandise yang juga memerlukan modal cukup besar.

Begitu grup idol K-Pop melakukan comeback, akan ada pernak-pernik baru yang diluncurkan agensi.

Sebut saja di antaranya boneka chibi para anggotanya, photocard, gantungan kunci, tumblr, dan lain sebagainya.

Tak jarang, agensi juga akan mengeluarkan lightstick bertepatan dengan perilisan album.

Baca Juga: Selain Lisa BLACKPINK, Ini 4 Idol Korea yang Positif Covid-19 di Tahun 2021

Biaya Pemasaran Album dan Merch

Pengeluaran berikutnya yang berasal dari agensi adalah biaya pemasaran album dan merch seperti tersebut di atas.

Agensi K-Pop disebut menghabiskan jutaan dolar untuk akun media sosial dan pemasaran.

Pemasaran ini bukan hanya mempromosikan album dan karya-karya idol K-Pop secara umum.

Akan tetapi, agensi juga mempromosikan para idol dengan membangun citra positif melalui media sosial.

Bahkan, konon setiap foto atau video yang diunggah sendiri oleh para idol pun mesti dipantau oleh agensi.

Biaya Lain-Lain

Terakhir, tetapi bukan yang paling akhir, agensi juga mengeluarkan biaya untuk membayar para staf.

Ada banyak staf yang bekerja bersama sebuah grup atau artis solo K-Pop, mulai dari manajer, stylist, penata rias, dan sebagainya.

Belum lagi jika mereka mengadakan tur konser, tentulah butuh staf lain di luar karyawan inti untuk mempersiapkan semuanya.

Ditambah, adanya tim penari latar, penata kamera, promotor, dan masih banyak lagi yang juga mesti dibayar di muka untuk menjalankan tugas mereka.

Baca Juga: Jadi Favorit Banyak Orang Bahkan Idol Kpop, Ini 6 Manfaat Semangka

Jadi, meski agensi dikatakan akan mengambil sebanyak 90 persen dari penghasilan yang diterima idol, perusahaan tetap tidak menggunakan semua profit tersebut.

Presentase pembagiannya mungkin berbeda di tiap-tiap agensi, tetapi jatah perusahaan memang lebih besar.

Mengingat agensi masih perlu melakukan hal-hal seperti di atas, maka tak heran jika mereka mengambil jatah keuntungan yang lebih banyak. (*)

Sumber: Seoul Space
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri