Psikolog Tegaskan Pelaku Pemerkosa Santri Harus Jalani Tes Kejiwaan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 11 Desember 2021
Psikolog mengatakan pelaku pemerkosaan santri di Bandung harus jalani tes kejiwaan
Psikolog mengatakan pelaku pemerkosaan santri di Bandung harus jalani tes kejiwaan Freepik

Menurut Oriza, tes ini penting dilakukan untuk melihat apakah si pelaku ini ada psikopat atau tidak.

"Kalau yang dihamilin itu anak-anak kecil, terus berulang, berulang tanpa rasa bersalah, jangan-jangan orang-orang ini psikopat lho," papar Oriza.

Oriza menegaskan bahwa orang psikopat itu tidak perlu membunuh.

Di mana orang psikopat itu ada di badan siapa pun, termasuk politisi, maupun guru ngaji, tanpa memandang profesi.

"Profesi tetaplah profesi, tapi hati busuk siapa yang tahu," tambahnya.

Baca Juga: 3 Faktor Risiko Penyebab Skizofrenia, dari Keturunan hingga Lingkungan

Istri HW tak bisa melayani

Dikabarkan HW mencabuli para korban dengan alasan bahwa istri pelaku itu sudah tidak bisa melayani.

Mendengar kabar tersebut, Oriza kembali menanggapi bahwa tindakan HW itu salah dan menyalahkan orang lain pula.

"Terus kalau dia istrinya tidak bisa melayani terus dia harus apa namanya, bahasanya menyusahkan orang lain anak-anak jadi korban itu kan begitu malah lebih gila lagi," ucap Oriza geram mengetahui perilaku HW.

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya