Penjual Wajib Waspada, Ini 5 Modus Penipuan Online Pembeli Palsu

Arintha Widya - Jumat, 10 Desember 2021
Melakukan transaksi online di internet.
Melakukan transaksi online di internet. AsiaVision

Parapuan.co - Di ranah jual beli online, tak hanya toko atau penjual saja yang bisa terindikasi menipu pembeli.

Para penjual juga punya kemungkinan yang sama ditipu oleh pembeli palsu yang menggunakan berbagai modus penipuan online.

Oleh karenanya jika Kawan Puan berbisnis daring atau punya toko online, kamu wajib waspada terhadap kemungkinan tersebut.

Salah satu langkah mewaspadainya adalah dengan mengenal bermacam modus penipuan online yang kerap dilakukan pembeli palsu.

Berikut ini beberapa contoh modus penipuan online yang biasanya dilakukan pembeli palsu sebagaimana melansir dari Lifepal.co.id!

Baca Juga: Waspada Penipuan, Yuk Kenali Ciri-Ciri Toko Online Palsu Berikut Ini!

1. Mengirim foto struk palsu

Umumnya ketika berbelanja online di luar e-commerce, penjual akan meminta pembeli menunjukkan bukti transfer/struk sebelum barang dikirim.

Pembeli yang abal-abal tetap akan mengirim bukti transfer, tetapi struk yang dipakai palsu.

Ciri-ciri struk palsu, di antaranya terlihat seperti editan dan warna atau font tulisan tampak berbeda.

Untuk mengantisipasi modus penipuan ini, sebaiknya kamu langsung mengecek rekening terlebih dulu sebelum kalau pembeli mengaku sudah transfer.

2. Pembeli yang kabur

Penipuan pembelian online semacam ini rentan terjadi pada penjual yang menjual kendaraan di media sosial atau situs jual beli.

Modusnya, pembeli palsu mengaku berminat dan ingin membeli kendaraan tersebut, tetapi mau mencobanya lebih dulu atau test drive.

Kalau kamu bertemu dengan tipe pembeli semacam ini, jangan asal mengizinkan mereka test drive.

Dampingi pembeli jika ingin mencoba perfoma kendaraan, atau kamu bisa membonceng.

Supaya lebih yakin, minta mereka menunjukkan dan memberikan identitas dirinya seperti KTP selagi melakukan test drive.

Bila jujur, mereka tidak akan keberatan memberikan KTP asli dan memintamu mendampingi saat test drive.

Baca Juga: Namanya Dicatut untuk Penipuan, Najwa Shihab Imbau untuk Berhati-hati

3. Pembeli yang transfer saat COD

Ketika COD (cash on delivery), pembeli mestinya membayar langsung di tempat sejumlah uang kepada penjual.

Akan tetapi pembeli palsu akan mengaku mentransfer uang ketika sedang COD dan bertemu dengan penjual.

Pembeli palsu ini biasanya berpura-pura melakukan transaksi melalui ponsel dan menunjukkan layar yang bertuliskan transfer berhasil kepada penjual.

Di sini, penjual tidak akan terlalu memperhatikan karena tak jarang perhatiannya dialihkan oleh pembeli palsu.

Makanya, kamu wajib memeriksa dengan teliti dan bila perlu cek dulu rekeningmu sebelum membiarkannya pergi dan memberinya barang.

4. Menawar harga saat COD

Pembeli palsu yang berniat menipu terkadang juga akan menawar harga, padahal sebelumnya sudah sepakat dengan penjual.

Saat COD, mereka biasannya mengaku membawa uang yang jumlahnya kurang dari yang sudah disepakati sebelumnya.

Sebagai penjual, kamu jangan sampai tertipu modus semacam ini walau mungkin terbersit perasaan tidak tega.

Kamu mesti tegas, hanya akan memberikan barangnya jika pembayaran sudah benar-benar lunas.

 Baca Juga: 5 Langkah Belanja Hemat yang Perlu Kawan Puan Terapkan saat Harbolnas

5. Menggunakan e-money atau uang elektronik

Terakhir, modus penipuan di mana pembeli palsu mengaku sudah membayar dengan mentransfer uang elektronik ke ponsel penjual.

Bagaimana mengeceknya kalau seperti ini? Padahal, ternyata kamu tidak punya dompet digital atau produk e-money lainnya.

Pembeli palsu biasanya mengaku sudah mengirim dan kamu harus mengecek atau mengonfirmasi transfer melalui ATM bank tertentu.

Nah, pembeli ini bakal mengirimkanmu deretan angka atau kode pembayaran, dan mengatakan uang akan masuk ke rekening jika transaksi berhasil.

Faktanya, kode yang diberikan adalah akses pengiriman ke e-money pembeli palsu itu sendiri.

Jadi saat melakukan transaksi di ATM, rekeningmu tidak bertambah dan justru saldo e-money mereka yang bertambah.

 

Lebih berhati-hati lagi dalam transaksi online ya, Kawan Puan. Sayang kalau kamu rugi karena tertipu pembeli palsu. (*)

Sumber: Lifepal.co.id
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh