Perbedaan Layanan Digital Banking Bank Konvensional Vs Bank Digital

Arintha Widya - Kamis, 9 Desember 2021
Ilustrasi bank digital
Ilustrasi bank digital Freepik.com

Parapuan.co - Keberadaan bank digital seperi Digibank, Jago, Jenius, dapat menggantikan bank konvensional.

Salah satu alasannya ialah, bank digital menyediakan berbagai kemudahan mulai dari pendaftaran nasabah yang bisa dilakukan hanya lewat aplikasi di ponsel.

Namun, seiring dengan marak dan populernya bank digital, bank konvensional tak mau kalah mengeluarkan inovasi-inovasi digital.

Berbagai bank konvensional di Indonesia, semisal BRI, BCA, Mandiri, dan lain-lain juga mengembangkan layanan digital.

Mereka beramai-ramai meluncurkan layanan digital banking, khususnya semenjak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Transaksi Cuma Lewat Smartphone, Ini 5 Keuntungan Pakai Bank Digital

Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara layanan digital banking dari bank konvensional dengan bank digital?

Untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya, simak penjelasan seperti mengutip Kompas di bawah ini!

Layanan digital banking

Secara istilah, digital banking merujuk pada layanan bank konvensional yang bisa diakses secara digital oleh nasabah.

Kapasitas layanan digital umumnya memiliki segmentasi nasabah yang lebih luas.

Segmentasinya mulai dari payroll, mass, emerging affluent, premier, bahkan private dengan kebutuhan dana karakteristik yang berbeda bagi setiap segmen.

Layanan digital banking yang disediakan bank konvensional sendiri meliputi berbagai produk.

Misalnya saja internet banking dan mobile banking, yang melayani pembayaran dan transfer dana.

Sebelum ada layanan tersebut, nasabah harus ke kantor bank terkait untuk melakukan berbagai transaksi.

Pada dasarnya, digital banking dari bank konvensional diperuntukkan bagi nasabah untuk mendapatkan kemudahan layanan.

Dengan adanya layanan digital, nasabah tidak perlu datang ke kantor bank, atau bahkan keluar rumah untuk melakukan transaksi perbankan.

Baca Juga: Selain Jenius, Ini Daftar Bank Digital di Indonesia yang Tercatat OJK

 

Meski demikian, layanan digital banking biasanya terbatas. Ada beberapa hal yang mengharuskan nasabah datang ke kantor bank terkait.

Semisal untuk verifikasi identitas, penggantian kartu ATM, pendaftaran/pembuatan kartu kredit, dan lain-lain.

Bank digital

Bank digital umumnya mempunyai satu kantor pusat untuk menjalankan kegiatan usahanya.

Sebagian besar bank digital adalah produk dari bank konvensional yang ingin mengembangkan bisnisnya di ranah digital.

Bank digital menawarkan berbagai kemudahan yang tidak tersedia di bank konvensional dengan beragam produknya.

Mulai dari registrasi nasabah, transaksi, bahkan pengisian saldo dapat dilakukan dari jarak jauh.

Segmen pasar bank digital juga lebih luas dibandingkan bank konvensional, terlebih karena menyasar generasi milenilal.

Kelebihan lain yang dimiliki bank digital, yaitu biaya operasionalnya rendah lantaran minimnya alokasi pengadaan layanan fisik seperti kantor cabang.

Hal tersebut membuat sebagian bank digital tidak memiliki potongan atau biaya administrasi bulanan yang biasanya dimiliki bank konvensional.

 Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keamanan Siber Pengguna, Bank Digital Ini Luncurkan Program Baru

Setiap transaksi yang dilakukan juga banyak yang tidak dikenakan biaya layanan, lho.

Akan tetapi untuk mendukung operasional, bank digital tetap membutuhkan layanan fisik, seperti mesin ATM.

Itulah tadi beberapa persamaan dan perbedaan antara digital banking dan bank digital.

Kamu bisa memanfaatkan layanan apa saja, baik dari bank digital maupun digital banking bank konvensional yang sesuai kebutuhan. (*)

 

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh