Belajar Mengubah Patah Hati jadi Karya Seni seperti Adele dan Taylor Swift

Tim Parapuan - Selasa, 7 Desember 2021
Mengubah patah hati menjadi karya seni seperti Adele dan Taylor Swift
Mengubah patah hati menjadi karya seni seperti Adele dan Taylor Swift Edwin Tan/Getty Images

Antologi puisi ini dipersembahkan dalam empat bagian cerita. Dimulai dari “Fracture”, yang berisi momen-momen kala sakit dan hancur.

Berlanjut ke babak “Diagnose”, yaitu ketika kita mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi pada diri sendiri.

Lalu mengambil langkah untuk berusaha sembuh yang terangkum dalam babak “Prescription Pills”. Hingga menemukan penawar dari pahitnya kehidupan dalam “Life Antidote.”

Buku ini sedikit banyak memberikan kenyataan bahwa hidup terasa tidak adil. Namun kita tidak pernah berjuang sendiri.

Kesedihan, ketakutan, dan kegagalan masa lalu tak letih menghantui. Hanya kita yang dapat melepaskan diri kita sendiri dengan belajar mencintai dan menyayangi diri kita sendiri.

Kawan Puan bisa memulai menerima hidup sebagaimana adanya. Mulailah mencari apa yang membuat kita bahagia.

Dengan penyampaian yang begitu memesona, semua proses dari rasa sakit hati hingga penyembuhannya akan membuat pembacanya terhanyut, seolah ikut merasakan pedih dan perihnya.

Foto-foto di dalam buku—yang juga merupakan jepretan langsung dari Leony Jardine—diharapkan bisa menjadi sahabat yang akan menemani kesunyianmu, juga memberikan peluk untuk tangismu.

Baca Juga: Pentingnya Mencari Tahu Kekuatan Diri, Salah Satunya Hidup Bebas Stres

Setelah berbagai sakit hati dilalui, rasanya sungguh tidak berlebihan jika seseorang mengucapkan terima kasih dan berbangga pada diri sendiri, karena tidak menyerah, karena bisa bertahan hingga mencapai titik sejauh ini.

Selain itu, Kawan Puan bisa membaca blurb buku ini melalui tautan berikut ini.

Untuk Kawan Puan yang sedang dan telah berjuang, sebuah kalimat pembuka dari Remedies for the Broken ini mungkin akan sedikit menenangkan. “To myself, I am proud you have come this far.”


Ditulis oleh Ani Syahara dan Leony Jardine.

Penulis:
Editor: Arintya