Bisa Tak Bergejala, Ini Pentingnya Diagnosa dan Konseling Anemia Defisiensi Besi

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 3 Desember 2021
Ilustrasi anemia
Ilustrasi anemia maroke

Parapuan.co - Kawan Puan pasti sudah tak asing lagi dengan penyakit anemia.

Anemia defisiensi besi (ADB) terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang berguna membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Mengutip dari Mayo Clinic, penyebab anemia defisiensi besi bisa meliputi kehilangan darah, asupan zat besai yang tidak memadai, ketidak mampuan untuk menyerap zat besi akibat gangguan usus, kehamilan, endometriosis.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Meningkatkan Jumlah Sel Darah Merah

Saat ini, terdapat sekitar 2,3 miliar pengidap anemia di dunia, diperkirakan satu dari dua kasus terjadi karena ADB.

Pasien dapat mengalami gejala seperti mudah lelah, pusing berkunang-kunang, wajah pucat, dan imunitas tubuh rendah.

Hal ini dapat mengganggu kualitas, mobilitas, dan produktivitas hidup mereka. 

Namun banyak juga pasien yang tidak memiliki gejala. 

Asia Tenggara dan Afrika adalah negara-negara dengan jumlah kasus anemia terbanyak, yang mewakili 85 persen dari total kasus dunia.

Tanpa adanya panduan yang konsisten untuk memerangi ADB, 84% dari pasien tidak terdiagnosa dengan baik karena sifat dari gejala ADB yang sulit diidentifikasi dan juga banyaknya pasien tanpa gejala.