Cegah Gangguan Haid untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Selasa, 30 November 2021
Gangguan haid memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Gangguan haid memengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Doucefleur

Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang kurang mengenakkan ini bahkan kerap mengganggu aktivitas karena nyeri yang dirasakan.

Melansir dari laman GridHealth.id, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG, dari RSIA Bunda Jakarta, memberikan penjelasannya.

Berdasarkan penuturannya, gangguan haid yang dialami perempuan ini dapat ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur atau bahkan jumlah volume darah yang dikeluarkan terlalu banyak.

Kondisi ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan reproduksi, sehingga jika mengalaminya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Oligomenorea, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Siklus Haid Panjang

Kawan Puan bisa menilai jumlah kadar darah haid melalui frekuensi mengganti pembalut.

Lebih lanjut lagi, dr Gorga menyampaikan bahwa normalnya perempuan haid mengeluarkan 30 hingga 40 cc.

Namun, jika terdapat gangguan haid, maka kadar darah haid mencapai lebih dari 80 cc dan belum sampai 2 jam seseorang perlu mengganti pembalut.

Dengan kata lain, seseorang harus rajin mengganti pembalut.

Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan organ kewanitaan.

“Artinya hampir setiap jam dia mengganti pembalut saking banyaknya. Ya, itu salah satu ciri-ciri terjadinya gangguan haid,” sambungnya.

Sumber: GridHealth.ID
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa