Bekerja Remote, Lakukan Hal Ini untuk Membuat Batasan Antara Pekerjaan dengan Kehidupan Pribadi

Ardela Nabila - Minggu, 28 November 2021
Cara membuat batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk pekerja remote.
Cara membuat batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk pekerja remote. Edwin Tan

Parapuan.co - Bekerja secara remote atau bekerja dari rumah sering kali membuat kita lupa akan batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Sebagai seorang pekerja remote, kamu tidak memiliki pemisah yang jelas dalam hal waktu dan ruang, tidak seperti karyawan yang bekerja di kantor.

Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh Ellen Ernst Kossek dari Purdue University, membuat batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan bisa mengurangi konflik.

Selain itu, batasan tersebut juga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, tim, maupun perusahaan.

Tak hanya itu, memiliki batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa membantu mengurangi stres, mencegah burnout, dan meningkatkan kesehatan fisik serta mental.

Baca Juga: Simak, Ini 5 Jenis Batasan yang Harus Mulai Kamu Buat di Tempat Kerja

Hanya saja, kemudahan teknologi saat ini telah membuat banyak orang menjadi lupa akan batasan-batasan yang seharusnya diterapkan, khususnya untuk para pekerja remote.

Jika Kawan Puan merupakan salah satu yang bekerja secara remote atau dari rumah, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membuat batasan antara kehidupan pribadi dan kerja.

Dikutip dari Trello, berikut ini empat hal yang dapat kamu lakukan. Yuk, simak!

1. Rapikan ruangan tempat bekerja dan pikiran

Marie Kondo, seorang penulis buku best seller, mengatakan bahwa merapikan ruangan sekitar yang kita pakai saat bekerja bisa membawa perubahan.

Selain itu, dalam buku bertajuk Joy at Work: Organizing Your Professional Life, ia mengimbau untuk tidak hanya merapikan meja dan ruangan fisik, namun juga digital workspace seperti email.

Seorang pekerja remote biasanya memiliki ruangan atau area khusus yang mereka gunakan untuk bekerja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review, ruangan yang rapi dan tak terlalu banyak barang tak hanya bisa mengurangi tingkat stres dan cemas, tetapi juga bisa membantu kamu agar tetap fokus.

Hasilnya, kamu pun akan lebih produktif dalam menyelesaikan pekerjaan.

Penting juga bagi Kawan Puan untuk merapikan pikiran agar bisa membuat batasan lebih lanjut, misalnya dengan rutin bermeditasi setiap harinya.

2. Membuat rutinitas

Sebagai seorang pekerja remote, kamu tidak perlu menyediakan waktu untuk berangkat ke kantor.

Baca Juga: 6 Manfaat Membuat Batasan di Tempat Kerja, Salah Satunya Tingkatkan Produktivitas

Akan tetapi, tetap penting bagi kamu untuk memiliki rutinitas yang jelas terkait kapan waktu kamu memulai dan mengakhiri pekerjaan.

Tanpa rutinitas, kamu akan sulit membuat batasan antara waktu kerja dengan aktivitas lainnya di luar pekerjaan.

Dengan membuat rutinitas yang konsisten, kamu bisa menciptakan batasan yang jelas antara satu jadwal dengan jadwal lainnya.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Seiring dengan perjalanan kamu dalam menciptakan batasan saat bekerja dari rumah, kamu juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri untuk mengembalikan energi.

Hobi, pengalaman, dan hubungan sehat dengan orang terdekat merupakan hal yang tak kalah pentingnya dari pekerjaan.

Jika Kawan Puan memiliki hobi atau minat terhadap sesuatu, sebaiknya selalu luangkan waktu untuk melakukannya.

4. Komunikasikan dengan rekan kerja

Walaupun bekerja secara remote, kamu tentunya tetap memiliki rekan kerja yang menghubungi kamu sehari-hari.

Langkah terakhir yang bisa pekerja remote lakukan untuk membuat batasan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi adalah dengan langsung mengkomunikasikannya.

Jadi, rekan kerja kamu pun akan paham dan bisa menghormati waktu yang kamu miliki.

Kawan Puan, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pekerja remote untuk membuat batasan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. (*)

Baca Juga: Favoritisme, Ketika Atasan Pilih Kasih kepada Karyawan di Kantor

Sumber: Trello
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh