Persiapan Sekolah Tatap Muka: Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Mendampingi Anak Belajar

Ratu Monita - Sabtu, 27 November 2021
Hal yang dilakukan saat mendampingi anak belajar dalam persiapan sekolah tatap muka.
Hal yang dilakukan saat mendampingi anak belajar dalam persiapan sekolah tatap muka. goc

Dampak terburuknya dari orang tua yang meluapkan amarahnya saat mengajarkan anak adalah anak bisa trauma dan phobia untuk belajar. 

" Itu kan tanpa sadar adalah kekerasan terhadap anak atas nama pendidikan. Tidak akan selesai masalahnya," ujar Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., psikolog dan Ketua Umum LPAI, dikutip dari NOVA.

"Ini hasilnya kontraproduktif. Anak jadi stres, trauma, dan phobia terhadap belajar. Jangan sampai target belajar tercapai, tapi tahu-tahu anaknya dirawat di rumah sakit jiwa,” tambahnya. 

Lantas, bagaimana cara agar orang tua tidak marah-marah selama mendampingi anak belajar?

Hal ini diawali dari kesadaran diri orangtua untuk adaptif pada situasi belajar yang seperti sekarang.

1. Jangan Bawa Sekolah ke Rumah

Program pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang telah diterapkan oleh pemerintah memungkinkan sistem belajar hybrid, menggabungkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan PTM.

Dengan kata lain, dibutuhkan peran orang tua selama anak mendapatkan jadwal PJJ dan hal ini menjadi bagian dari persiapan sekolah tatap muka yang perlu diperhatikan orang tua. 

Seperti kita ketahui, aktivitas belajar dari rumah sering kali tidak menyenangkan dan rentan membuat stres.

Terlebih, jika anak dan orang tua hanya fokus untuk menuntaskan kurikulum sekolah semata.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Ini Pentingnya Peran Ayah dalam Perkembangan Anak

Kondisi ini tentu seakan-akan memindahkan peran guru dan sekolah ke rumah.

Sebagian orang tua pun akan memaksa anak untuk mengerti terhadap materi pelajaran dan berharap anak bisa mendapatkan nilai tinggi.

Pengajaran seperti ini dalam persiapan pembelajaran tatap muka menjadi salah kaprah, karena dapat membebani anak baik secara moril maupun psikologis.

Di sisi lain, orang tua juga stres karena memaksa diri untuk bisa menjadi guru yang sempurna layaknya guru di sekolah anak.

“Orangtua enggak harus berusaha memindahkan sekolah plek-plek ke rumah dan berubah jadi guru (seperti guru anak di sekolah)," ungkap Kak Seto.

Lebih lanjut lagi, menurutnya, orang tua tetap harus menjadi sahabat anak, karena dengan begitu anak juga tidak stres saat belajar.

Sumber: NOVA
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda