Kasus Kanker Payudara  Lebih Tinggi dari Kanker Serviks, Dokter Ungkap Alasan dan Cara Pencegahannya

Anna Maria Anggita - Jumat, 26 November 2021
kasus kanker payudara jauh lebih tinggi dari kanker serviks
kasus kanker payudara jauh lebih tinggi dari kanker serviks Istockphoto

 

Parapuan.co - Kawan Puan, harus dipahami bahwa ada beberapa jenis kanker yang sangat berbahaya bagi perempuan, misalnya saja kanker payudara dan kanker serviks.

Namun, wajib diketahui pula mana kanker yang paling berbahaya jika tidak disadari sedini mungkin.

Dalam acara virtual talkshow bertajuk "Peduli SADARI dan SADANI" pada Rabu (24/11/2021) seorang dokter onkologi membongkar kanker yang saat ini banyak diderita oleh perempuan di seluruh dunia. 

dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk., sekaligus ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi (PERABOI) menjelaskan bahwa kanker payudara paling banyak diderita perempuan di seluruh dunia.

Baca Juga: 5 Cara Selain Olahraga untuk Perempuan Mengecilkan Perut Buncit

"Untuk perempuan kanker payudara ada di urutan pertama urutan nomor satu jadi urutan tertinggi," ujarnya.

Ia juga mengungkap bahwa 10 atau 15 tahun yang lalu kanker serviks yang tertinggi tapi saat ini kanker payudara lah yang paling tinggi kasusnya.

Hal ini disebabkan karena kanker payudara belum ada vaksinasinya.

"Kanker serviks terbantu dengan adanya vaksinasi sedangkan (kanker) payudara tidak,"tambahnya.

Adapun alasan lain kenapa kasus kanker payudara lebih tinggi daripada kanker serviks yakni:

1. Penangannya kanker

"Penanganan kanker serviks itu lebih mudah di mana lesi-lesi atau tumor tumor yang sangat-sangat dini bisa diketahui dan langsung bisa diatasi saat itu juga," papar dr. Walta.

Salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks adalah dengan pemeriksaan IVA.

"Jika IVA ketahuan, langsung di cryo (krioterapi)," jelasnya.

Kondisi ini berbeda dengan kanker payudara, dr. Gautama menjelaskan terapi utamanya adalah operasi.

2. Perkembangan kanker

"Bahwa kanker payudara ini oleh karena perkembangan yang paling maju, artinya paling banyak perkembangannya di antara kanker yang lain sehingga angka harapan hidupnya jauh lebih panjang," paparnya.

Sehingga dr. Walta menyimpulkan bahwa secara otomatis secara total jumlah penderitanya jauh lebih banyak.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini 8 Penyakit yang Ditandai dengan Kesemutan

Upaya mencegah kanker stadium lanjut

Dokter pun mengungkapkan cara untuk mengupayakan kanker payudara agar tidak menjadi stadium lanjut.

dr. Walta menuturkan bahwa deteksi dini artinya mengetahui kelainan secara lebih awal.

Di mana secara prinsip ada dua cara awal untuk mendeteksi kanker payudara yakni:

  • SADARI yakni pemeriksaan payudara sendiri
  • SADANIS yaitu pemeriksaan payudara oleh tenaga klinis.

Untuk SADANIS, dr. Walta mengungkap bisa dilakukan oleh bidan atau dokter.

"Akan lebih baik lagi ke dokter ahli onkologi karena menyangkut pada sensitifitas pemeriksaan," paparnya.

Jika ditemukan lebih awal maka harapan hidup penderita kanker payudara pun lebih tinggi.

Untuk stadium 1, angka harapan hidup penderitanya 90 persen, kemudian stadium dua ada di 80 persen.

Baca Juga: Penyakit Autoimun Bisa Sebabkan Kesemutan di Tangan dan Kaki, Apa saja?

Lalu dilanjut dengan stadium 3 yang angka harapan hidup penderitanya kurang dari 60 persen dan untuk stadium 4 tak lebih dari 20 persen.

Dengan menjelaskan bahwa angka harapan hidup yang kian menurun di setiap stadiumnya, maka dr. Walta berpesan pada perempuan untuk melakukan SADARI dan SADANIS.

(*)

 

 

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa