Beda Kecemasan dan Depresi, Gangguan Kesehatan Mental yang Umum Terjadi

Tim Parapuan - Senin, 22 November 2021
Beda kecemasan dan depresi
Beda kecemasan dan depresi Photo by Liza Summer from Pexels

Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu sudah paham bedanya kecemasan dan depresi?

Seperti diketahui, kecemasan dan depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi.

Faktanya, kedua gangguan kesehatan mental tersebut banyak dialami masyarakat Indonesia.

Lantas, apa berbedaan gangguan kecemasan dan depresi?

Kecemasan (Anxiety)

Pada kondisi-kondisi tertentu, wajar saja jika kita merasa cemas.

Namun jika kecemasan yang timbul tidak bisa kita jelaskan dan semakin lama semakin memburuk, mungkin saja itu merupakan gejala bahwa kita mengalami gangguan kecemasan umum, atau biasa dikenal sebagai anxiety.

Baca Juga: Mengenal Gejala Anxiety Disorders dan Jenis-Jenis Gangguannya

Depresi (Depression)

Kawan Puan, kita semua pastinya pernah tenggelam dalam kesedihan mendalam, terpuruk, merasa tak berguna, atau kehilangan harapan.

Namun jika setelah berminggu-minggu perasaan-perasaan tersebut tak kunjung surut bisa jadi itu merupakan gejala depresi (depression).

Hal tersebut tentunya tidak boleh dianggap enteng, sebab seperti halnya gangguan pada tubuh, jika kita membiarkan maka akan terjadi gangguan pada kesehatan mental kita.

Stigma negatif

Dahulu, orang yang mengalami gangguan kecemasan dan depresi seringkali mendapat stigma negatif.

Beruntungnya, sekarang ini stigma buruk tersebut sudah berkurang seiring dengan semakin mudahnya kita mengakses informasi tentang kesehatan jiwa, khususnya yang berkenaan dengan kecemasan dan depresi.

Satu hal yang lebih penting lagi, kini kita dapat lebih mudah mendapat konseling dari tenaga profesional, seperti psikolog dan psikiater di rumah sakit atau klinik.

Bahkan ada juga perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa konseling psikolog gratis bagi para karyawannya.

Phases of the Heart

Untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan jiwa, Riliv telah menyusun kumpulan cerita yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari klien-klien mereka yang memberanikan diri mencari bantuan profesional demi kesehatan jiwa mereka.

Dengan bimbingan Riliv, para klien—yang terdiri dari siswa menengah, mahasiswa, dan generasi muda yang baru berkecimpung di dunia kerja—ini menjalani proses penyembuhan yang tidak mudah tetapi sangat berarti untuk kehidupan mereka pada masa depan.

Baca Juga: Cara Mengelola Kecemasan dan Overthinking dengan Brain Dumping, Apa Itu?

Buku Phases of The Heart
Buku Phases of The Heart Dok. Elex Media Komputindo

Bertajuk Phases of the Heart, buku dengan ukuran saku ini diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo pada tahun 2020.

Di dalamnya, terdapat total sembilan belas kisah; sembilan kisah bertemakan kecemasan dan sepuluh kisah bertemakan depresi.

Berhubung topik yang diangkat cukup berat, buku ini sengaja dikemas dengan tutur kata yang ringan dan desain sampul serta ilustrasi-ilustrasi yang menarik sehingga mudah diterima oleh pembaca muda.

Melalui Phases of the Heart, kita akan mengenali juga memahami penderitaan serta perjuangan para tokoh dalam menghadapi kecemasan dan depresi.

Kawan Puan bisa membaca blurb Phase of The Heart ini bisa kamu baca melalui tautan berikut.

Selamat menyelami kisah-kisah penuh harapan ini, Kawan Puan!

Setiap kisahnya membawa pesan bahwa selalu ada harapan, meskipun berat janganlah malu untuk meminta bantuan karena semua orang berhak untuk bahagia.


Ditulis oleh Nina Siti Aminingsih.

Penulis:
Editor: Arintya

Ahli Jelaskan Dua Jenis Terapi Utama untuk Anak dengan Autisme