Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Paru, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 21 November 2021
Legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin
Legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fajrin

Parapuan.co - Kabar duka kembali menyelimuti dunia bulu tangkis Indonesia.

Legenda bulu tangkis Tanah Air, Verawaty Fajrin dikabarkan baru saja meninggal dunia, Minggu (21/11/2021).

Mengutip dari BolaSport.com, Verawaty Fajrin meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, pukul 06.58 WIB.

Atlet bulu tangkis andalan Indonesia ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 64 tahun.

Baca Juga: Legenda Bulutangkis Indonesia Verawaty Fajrin Meninggal Dunia Hari Ini

Mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.

Verawaty telah menjalani perawatan dan divois menderita kanker paru-paru sejak Maret 2020 lalu.

Seperti diketahui, kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Mengutip dari Mayo Clinic, kanker paru-paru adalah jenis kanker yang dimulai di paru-paru.

Paru-paru adalah dua organ spons di dada yang mengambil oksigen saat kamu menarik napas dan melepaskan karbon dioksida saat menghembuskan napas.

Orang yang merokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru, meskipun kanker paru-paru juga dapat terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.

Gejala

Kanker paru-paru biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala pada tahap awal. 

Tanda dan gejala kanker paru-paru biasanya terjadi ketika penyakit sudah lanjut.

Ini dapat ditemukan selama rontgen dada yang dilakukan untuk kondisi lain.

Mengutip dari Medline Plus, berikut ini tanda dan gejala kanker paru-paru.

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Batuk yang tidak kunjung hilang atau semakin memburuk
  • Batuk darah, bahkan dalam jumlah kecil
  • Kesulitan bernapas
  • Mengi
  • Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
  • Suara serak
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui
  • Kelelahan
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan di wajah dan/atau pembuluh darah di leher
  • Sakit dada
  • Sakit tulang
  • Sakit kepala

Baca Juga: Sakit Kanker dan Dirawat di Rumah Sakit, Verawaty Fajrin Dapat Bantuan Presiden

Penyebab

Merokok menjadi penyebab sebagian besar kanker paru-paru, baik pada perokok maupun orang yang terpapar asap rokok.

Tetapi kanker paru-paru juga terjadi pada orang yang tidak pernah merokok dan mereka yang tidak pernah terpapar asap rokok dalam waktu lama.

Dalam kasus ini, mungkin tidak ada penyebab yang jelas dari kanker paru-paru.

Faktor risiko

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Beberapa faktor risiko dapat dikendalikan, misalnya dengan berhenti merokok. 

Dan faktor-faktor lain tidak dapat dikendalikan, seperti riwayat keluarga.

Baca Juga: Kisah Verawaty Fajrin, Legenda Bulu Tangkis dengan Segudang Prestasi

Berikut faktor risiko kanker paru-paru, seperti dikutip dari Mayo Clinic:

  • Merokok: Risiko kanker paru-parumu meningkat dengan jumlah rokok yang kamuhisap setiap hari dan jumlah tahun kamu merokok. Berhenti pada usia berapa pun dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena kanker paru-paru.
  • Paparan asap rokok. Bahkan jika kamu tidak merokok, risiko kanker paru-paru meningkat jika kamu terpapar asap rokok.
  • Terapi radiasi sebelumnya. Jika kamu telah menjalani terapi radiasi ke dada untuk jenis kanker lain, kamu mungkin memiliki peningkatan risiko terkena kanker paru-paru.
  • Paparan gas radon. Radon diproduksi oleh pemecahan alami uranium di tanah, batu dan air yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang kamu hirup. Tingkat radon yang tidak aman dapat menumpuk di bangunan mana pun, termasuk rumah.
  • Paparan asbes dan karsinogen lainnya. Paparan asbes di tempat kerja dan zat lain yang diketahui menyebabkan kanker — seperti arsenik, kromium, dan nikel — dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru, terutama jika kamu seorang perokok.
  • Riwayat keluarga dengan kanker paru-paru. Orang dengan orang tua, saudara kandung atau anak dengan kanker paru-paru memiliki peningkatan risiko penyakit.

(*)

Sumber: Mayo Clinic,BolaSport.com,Medline Plus
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor