Angkat Beragam Konflik, Ini 5 Film Indonesia yang Kisahkan Perempuan di Daerah

Rizka Rachmania - Kamis, 18 November 2021
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak angkat kisah hidup dan konflik yang dihadapi perempuan daerah.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak angkat kisah hidup dan konflik yang dihadapi perempuan daerah. Cinesurya / Kaninga Pictures

2. Losmen Bu Broto (2021)

Film Losmen Bu Broto.
Film Losmen Bu Broto. instagram.com/paragonpictures.id

Film Losmen Bu Broto akan menyajikan drama keluarga yang berpusat pada keseharian Pak Broto (Mathias Muchus) dan Bu Broto (Maudy Koesnadi) yang tinggal di Yogyakarta.

Keluarga itu mengelola sebuah losmen keluarga bersama ketiga anaknya, yakni Jeng Pur (Putri Marino)Jeng Sri (Maudy Ayunda), dan Tarjo (Baskara Mahendra).

Film ini menggambarkan interaksi perempuan Yogyakarta dalam satu keluarga.

Ada Jeng Pur yang bertanggung jawab untuk urusan dapur, selalu berhasil memikat pengunjung dengan masakannya.

Jeng Sri, sebagai anak kedua dari keluarga Broto, ia hobi bernyanyi. Ditemani Kirana (Danilla Riyadi), ia akan tampil dan menunjukkan kualitas vokalnya sebagai duo Matahati.

Sedangkan Tarjo, anak ketiga dari keluarga Broto, masih mengutamakan urusan losmen mekipun ia juga sibuk dengan kuliahnya.

Drama keluarga Broto akan semakin seru dengan kehadiran Jarot, seniman lepas yang diam-diam dekat dengan Jeng Sri.

 

3. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, salah satu peraih piala citra terbanyak di FFI.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, salah satu peraih piala citra terbanyak di FFI. IMDb

Film ini menceritakan kisah Marlina (Marsha Timothy) yang hidup sendirian di tanah Sumba semenjak suaminya meninggal.

Masalah datang ketika gerombolan perampok datang ke rumahnya untuk merenggut apa yang dimiliki Marlina.

Tak hanya harta, mereka juga menginginkan kehormatan Marlina.

Marlina pun mengalami tindak kekerasan seksual oleh sekelompok perampok yang berniat merampas hartanya.

Marlina yang sebagai perempuan dianggap tidak berdaya, diam-diam mempunyai rencana.

Ia pun berhasil melawan sekelompok perampok tersebut dan mencari keadilan untuk dirinya sebagai penyintas kekerasan seksual.

Baca Juga: Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak: Simbol Perjuangan Perempuan Demi Kebebasan

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania