Masih Banyak yang Keliru, Ini Kata Ahli tentang Mitos Skin Barrier

Citra Narada Putri - Jumat, 12 November 2021
Mitos tentang skin barrier yang sebaiknya tak dipercaya lagi.
Mitos tentang skin barrier yang sebaiknya tak dipercaya lagi. kitthanes/iStockphoto

Parapuan.co - Semakin tingginya kepedulian masyarakat terhadap pentingnya memiliki kulit sehat, semakin sadar pula kita untuk menjaga skin barrier dalam kondisi yang baik.

Bukan tanpa sebab, pasalnya skin barrier atau lapisan terluar kulit yang dalam kondisi terbaiknya bisa menjaga hidrasi kulit dan mencegah sesuatu seperti iritan untuk masuk.

Dalam bahasa paling sederhana, skin barrier adalah pelindung terluar dari paparan buruk lingkungan terhadap kulit kita. Maka kunci kulit sehat adalah skin barrier yang baik.

Mengingat pentingnya skin barrier, mungkin banyak dari kita berpikir bahwa perlu dilakukan perawatan yang rumit untuk menjaganya.

Namun, menurut Dr. Fredric Haberman, dermatologis dari Saddle Brook, untuk memperbaiki kondisi skin barrier sebenarnya tidak memerlukan perawatan yang terlalu kompleks, seperti yang dikatakannya kepada New Beauty.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini Alasan Jerawat Harus Cepat-Cepat Diatasi

Bahkan menurutnya, masih banyak mitos-mitos seputar skin barrier yang masih salah dipahami. 

Berikut mitos tentang skin barrier yang diharapkan oleh para dermatologis tidak perlu dipercaya lagi oleh para beauty enthusiast.

1. Kandungan Asam Buruk untuk Kulit

Dikatakan oleh Dr. Fredric bahwa kita tak perlu bingung dalam menggunakan skincare dengan kandungan acid dalam rutinitas perawatan kulit. 

Pasalnya, skin barrier itu sendiri sebenarnya mengandung sedikit asam, dan itu merupakan hal yang baik. 

“Keasaman ini, alias mantel asam, membantu menciptakan semacam penyangga terhadap pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur berbahaya yang dapat merusak kulitmu dan menyebabkan infeksi dan kondisi kulit lainnya,” ujarnya.