Seni Mengatasi Cemas setelah Gagal Menenangkan Diri, Begini Caranya!

Tim Parapuan - Senin, 8 November 2021
Mengatasi cemas setelah gagal.
Mengatasi cemas setelah gagal. psisa

Mengatasi gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan ini perlu dikendalikan dan dikelola dengan baik. Jika tidak, gangguan ini bisa membahayakan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Apabila memungkinkan, cobalah berkonsultasi dengan psikiater. Namun, jika tidak, cobalah untuk sedapat mungkin mengelola dan mengendalikan perasaan tersebut.

Lantas bagaimana cara mengatasi kecemasan yang terjadi ini?

Langkah pertamanya, Kawan Puan bisa coba mempraktikkan teknik-teknik menarik yang ada dalam buku How to Stop Freaking the %#$@ Out: Seni Bersikap Santuy Setelah Gagal Menenangkan Diri.

Buku ini ditulis oleh terapis ahli dari Amerika, yaitu Erin Pash & Kyle Keller, serta diilustrasikan dengan ilustrasi yang sangat lucu oleh Chelsea Martin.

Baca Juga: Birthday Blues: Gejala dan Penyebab Rasa Khawatir Jelang Hari Ulang Tahun

How to Stop Freaking the %#$@ Out: Seni Bersikap Santuy Setelah Gagal Menenangkan Diri.
How to Stop Freaking the %#$@ Out: Seni Bersikap Santuy Setelah Gagal Menenangkan Diri. Dok. BIP

Jika melihat sekilas teknik-teknik yang diajarkan, mungkin kamu merasa bingung karena begitu sederhana dan anehnya teknik tersebut.

Namun percayalah, teknik itu sangat membantu orang-orang yang mengalami kecemasan.

Karena beberapa orang yang mengalami gangguan kecemasan ini telah membuktikan bagaimana mereka terbantu dalam mengendalikan perasaan mereka setelah mempraktikkan sendiri teknik-teknik dalam buku ini.

Buku How to Stop Freaking the %#$@ Out: Seni Bersikap Santuy Setelah Gagal Menenangkan Diri sangat direkomendasikan bagi kalian yang mengalami kecemasan berlebihan.

Buku ini adalah buku yang sangat menarik dan menyenangkan untuk mengalihkan dari kecemasan berlebihan.

Jika tertarik, Kawan Puan bisa mengintip blurb bukunya melalui tautan berikut ini.

Kawan Puan, yuk mulai perhatian dengan diri sendiri, dimulai dengan tidak mendiamkan ketika diri kita merasakan kecemasan berlebihan setelah mengalami kegagalan ini. (*)

Penulis:
Editor: Arintya

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya