Kiprah Nyai Ahmad Dahlan hingga Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Arintha Widya - Sabtu, 6 November 2021
Nyai Ahmad Dahlan
Nyai Ahmad Dahlan

Jadi penerus Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan meninggal dunia pada 1923, dan Siti Walidah pun meneruskan apa yang sudah dimulai oleh suaminya.

Ia sempat menjadi pemimpin Muhammadiyah, dan menjadi perempuan pertama yang memimpin Kongres Muhammadiyah di Surabaya.

Ketika melanjutkan Aisyiyah pada 1934, organisasinya dilarang bekerja dengan perempuan di masa pendudukan Jepang di Jawa dan Madura.

 

Ia pun berjuang keras di sekolah yang dibangunnya, agar para siswanya tidak dipaksa menyanyikan lagu-lagu Jepang.

Tak hanya di sekolah dan organisasi, perjuangan Nyai Ahmad Dahlan juga terlihat saat ia ikut mengelola dapur umum buat para tentara selama Revolusi Nasional.

Bahkan, ia pernah berpartisipasi dalam diskusi tentang perang bersama Jenderal Soedirman dan Presiden Soekarno.

Baca Juga: Perjalanan Pahlawan Emansipasi RA Kartini Perjuangkan Pendidikan bagi Perempuan

Akhir hayat

Siti Walidah yang lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan meninggal dunia tanggal 31 Mei 1946.

Ia kemudian dideklarasikan sebagai pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Soeharto berdasarkan Keppres Nomor 42/TK/1971.

Namanya pun disejajarkan dengan pahlawan perempuan Indonesia lain seperti RA Kartini dan Cut Nyak Dhien. (*) 

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda