Kiprah Nyai Ahmad Dahlan hingga Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Arintha Widya - Sabtu, 6 November 2021
Nyai Ahmad Dahlan
Nyai Ahmad Dahlan

Kiprah Siti Walidah

Ahmad Dahlan menerapkan konsep Catur Pusat dalam pendidikan dengan menyatukan empat komponen.

Komponen tersebut antara lain pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan dalam lingkup tempat ibadah.

Hal ini juga dipraktikkan Nyai Ahmad Dahlan, di mana ia kemudian ikut aktif memberikan pengajaran kepada perempuan.

Untuk itu, ia mendirikan grup kajian bernama Sopo Tresno dan bergiliran mengisi pengajian.

Ketika memimpin kajian, Nyai fokus pada ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan persoalan perempuan.

Baca Juga: Kisah Dewi Sartika, Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat

Bukan itu saja, ia juga membentuk kelompok bernama Aisyiyah yang memiliki tujuan agar terlaksana masyarakat Islam yang sebenar-benarnya bagi perempuan.

Namun demikian, organisasi ini juga bergerak di bidang dan program lain, yaitu:

  • Mengajarkan dan mengadakan dakwah Islam.
  • Memajukan pendidikan pengajaran.
  • Menghidupkan masyarakat tolong-menolong.
  • Memelihara dan memakmurkan tempat-tempat ibadah dan wakaf.
  • Mendidik dan mengasuh anak-anak dan kaum muda perempuan supaya menjadi putri Islam yang berarti.
  • Mengadakan siaran penerbitan.

Kelompok Aisyiyah ini diresmikan pada 22 April 1917, tetapi setelah lima tahun bergabung dalam Muhammadiyah.

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda