Mengantuk Saat Berkendara Bisa Jadi Mengalami Microsleep, Apa itu?

Anna Maria Anggita - Jumat, 5 November 2021
Penjelasan mengenai microsleep saat berkendara
Penjelasan mengenai microsleep saat berkendara ViktorCap

Parapuan.co - Kecelakaan yang merenggut nyawa artis Vanessa Angel dan suaminya Bibi Andriansyah, turut menjadi pembelajaran yang berharga.

Pasalnya kecelakaan yang dialami Vanessa Angel ini terjadi karena diduga sopir mengantuk.

Mengantuk saat berkendara merupakan salah satu kondisi yang berbahaya.

Apabila lelah atau mengantuk, pengemudi kendaraan harus waspada dengan kemungkinan terjadinya microsleep.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Belajar dari Kasus Vanessa Angel, Ini Cara Minimalisir Kecelakaan di Tol hingga Keselamatan Berkendara dengan Anak di Jalur Darat

Apa itu microsleep?

Dilansir dari Kompas.com,  Konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic Pondok Indah, dr. Andreas Prasadja, RPSGT menjelaskan, microsleep adalah kondisi tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat.

"Orang tersebut langsung tidak sadar. Otaknya sudah tertidur," ucap dr. Andreas.

dr. Andrea menjelaskan kejadian microsleep bisa berlangsung dalam satu detik sampai dua menit, tapi bisa lebih lama apabila pengemudi benar-benar tertidur.

tentunya microsleep ini sangat berbahaya, terutama jika tengah berkendara.

Lantas, mengapa microsleep bisa terjadi?

Menurut dr. Andreas, microsleep bisa terjadi karena pengemudi terlalu lelah atau sangat mengantuk.

"Dulu penelitian terkait ini dilakukan di kalangan mahasiswa. Responden diminta untuk menekan tombol saat lampu menyala. Orang yang cukup tidur akan memiliki konsentrasi tinggi dalam memencet tombol. Namun lain halnya dengan orang yang mengantuk atau kurang tidur," jelasnya. 

Dilihat dari kacamata sains, microsleep itu disebabkan oleh otak yang tak dapat menahan adanya rasa lelah tapi juga harus tetap terjaga.

Dalam kondisi ini maka tidak semua bagian otak tertidur.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: 5 Persiapan sebelum Anak Vaksin Covid-19 hingga Jumlah Kalori Es Krim Geprek McD yang Viral

"Jika kejadiannya begini: lagi menyetir, terus tiba-tiba bertanya sendiri ‘kok sudah sampai sini ya?’ Nah itu artinya separuh otak sudah tertidur. Kita berkendara by instinct," kata dr. Andreas.

dr. Andreas kembali membongkar bahwa pengendara mobil sangat rentan mengalami microsleep.

Di saat tubuh kurang tidur, kemampunan berkendara pun sudah turun.

Di mana kemampuan untuk konsentrasi, kewaspadaan, dan respons turun.

Ia mengungkap gejala mengantuk paling umum itu menguap dan mata berair, tanda lain yang sudah sangat bahaya yakni kalau kepala sudah bersandar.

Bagaimana cara mencegah microsleep?

dr. Andreas menegaskan kalau berkendara dalam kondisi mengantuk itu lebih bahaya daripada mabuk.

Maka dari itu penting bagi pengemudi untuk mencegah microsleep.

"Obatnya ya tentu saja tidur. Pinggirkan kendaraan dulu, kemudian tidur barang 15 atau 30 menit," tuturnya.

Apabila berkendara jarak jauh, lanjut dr. Andreas, seminggu sebelumnya harus cukup tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam setiap malam.

Baca Juga: Breast Cancer Experts Network, Jejaring Digital Ahli Onkologi Pertama di Asia Tenggara

Hal lain yang perlu diperhatikan yakni kalau sudah biasa tidur di malam hari, sebaiknya jangan berkendara jarah jauh di jam tidur.

Sebagai contoh, kalau biasa tidur di malam hari, cobalah untuk berkendara di siang, tak hanya itu saja, dr. Andreas juga menyarakan untuk berhenti sejenak demi meregangkan tubuh, baru setelahnya melanjutkan perjalanan.

(*)

BERITA TERPOPULER WELLNESS: Tips ke Dago Dreampark hingga Tips Memasak Ubi Cilembu