Musikal Horor IBU Tampilkan Potret Kelam Kehidupan Perempuan Zaman Dahulu

Rizka Rachmania - Jumat, 5 November 2021
Musikal Horor IBU: Kisah kelam kehidupan perempuan zaman dahulu.
Musikal Horor IBU: Kisah kelam kehidupan perempuan zaman dahulu. Galeri Indonesia Kaya

Parapuan.co - Kawan Puan, ada tayangan menarik yang bisa kamu tonton akhir pekan ini. Tayangan itu adalah musikal horor IBU dari Indonesia Kaya!

Musikal horor IBU dibintangi oleh pemain teater profesional yang sudah amat lihai dalam bidang akting.

Sederet nama pemain teater itu di antaranya adalah Andrea Miranda yang akan memerankan dua sosok sekaligus di musikal ini.

Kawan Puan juga akan dibuat terkesima oleh akting dari Sita Nursanti yang amat memukau dan menakjubkan.

Tak ketinggalan ada akting dari Nino Prabowo dan juga Chandra Satria yang memerankan karakter penting di musikal horor IBU.

Ada juga artis Morgan Oey yang akan memainkan satu-satunya sosok antagonis di karya horor dari Indonesia Kaya ini. 

Baca Juga: Nonton Teater di Rumah Saja, Indonesia Kaya Hadirkan Musikal Horor IBU

Ditayangkan secara virtual, Kawan Puan bisa menonton pertunjukan teater menakjubkan ini dari rumah saja.

Meski begitu, efek suara dan juga nuansa yang ditampilkan dalam musikal horor IBU ini akan membuatmu seolah melihat pertunjukkan ini secara langsung.

Hal menarik dari karya ini adalah bahwasanya musikal horor IBU menyajikan cerita yang sangat dekat dengan kehidupan kita sebagai perempuan.

Karya indah ini akan membawa kita ke kelamnya kehidupan perempuan di era kolonial Belanda.

Kita bisa dapat merasakan bagaimana kehidupan perempuan dari keturunan kaya di masa era kolonial sangat terkekang dan seolah tidak memiliki pilihan.

Perempuan di masa itu hanya bisa menurut, bahkan suaranya pun dibungkam ketika ia akan mengatakan kebenaran.

Simak yuk, seperti apa sinopsis musikal horor IBU!

Sinopsis cerita musikal horor IBU

Musikal horor berjudul IBU yang berdurasi sekitar satu jam ini mengisahkan seorang perempuan bernama Atikah.

Ia adalah perempuan keturunan orang kaya, Tuan Pieter, yang memiliki perkebunan luas di masa kolonial Belanda.

Sejak kecil, Atikah sudah ditinggalkan oleh ibunya. Ibu Atikah meninggal ketika melahirkannya.

Baca Juga: Jadi Pembuka di Festival Film Cannes, Ini Fakta Menarik Anette!

Atikah pun harus tinggal bersama dengan sang ayah, serta Bibi yang membantu mengurusnya sedari kecil.

Menginjak dewasa, Atikah jatuh cinta dengan Soma, putra tunggal Bibi. Ini lantaran Atikah dan Soma kerap menghabiskan waktu bersama sedari kecil.

Namun, suatu hal terjadi pada perkebunan Tuan Pieter sehingga laki-laki itu harus minta bantuan pada Surya.

Awalnya Surya adalah laki-laki baik. Ia berniat membantu Tuan Pieter menghadapi krisis yang terjadi pada perkebunannya.

Namun lama-kelamaan, Surya jadi serakah. Ia ingin memiliki perkebunan Tuan Pieter termasuk juga memiliki Atikah.

Di sini, potret kelam kehidupan Atikah sebagai seorang perempuan di zaman dahulu terpotret dengan jelas.

Ia tidak punya pilihan ketika Tuan Pieter menjodohkannya dengan Surya.

Hal yang lebih buruk, Surya adalah sosok laki-laki temperamental dan gemar memukul Atikah.

Baca Juga: Tayang di YouTube, Serial Musikal 'Nurbaya' Berikan Pengalaman Menonton Teater Secara Daring

Baru diketahui kemudian bahwa Surya sebenarnya tidak benar-benar mencintai Atikah.

Ia hanya mengincar warisan dan harta kekayaan yang dimiliki perempuan itu.

Atikah sebagai seorang perempuan yang tidak punya pilihan hanya bisa menerima nasib buruk yang terjadi padanya.

Jangankan untuk melawan, mengatakan perasaan dan keinginannya yang sebenarnya saja ia tidak mampu.

Ini karena pada zaman dahulu, posisi laki-laki dianggap sangat superior sehingga perempuan harus menurut dan patuh.

Atikah yang seorang anak perempuan, dengan ayah yang sudah tidak punya apa-apa sebab perkebunannya diambil alih oleh Surya, hanya bisa terima nasib.

Sepanjang pertunjukan musikal horor IBU ini, Kawan Puan akan diajak ke wilayah Jawa Barat pada era kolonial Belanda.

Baca Juga: Yuk, Mengenal Budaya dan Tarian Tradisional Lewat Kegiatan Indonesia Menari Virtual!

Percakapan yang digunakan di sini adalah campuran Indonesia dan Sunda.

Nuansa kelam dan suram pun ikut terbangun berkat warna musik cenderung romantis, dengan sedikit sentuhan gelap dan getir yang dipilih.

Referensi musik di musikal horor IBU pun mengambil dari musik klasik Eropa yang dipadukan dengan musik tradisional Jawa Barat.

Sementara itu, warna-warna yang dipilih untuk musikal ini juga mampu menghadirkan perasaan gelisah, tidak tenang, cemas, serta takut.

Sungguh sebuah tontonan akhir pekan yang layak untuk Kawan Puan tonton bersama dengan atau keluarga tercinta di rumah.

Kabar baiknya, musikal horor IBU ini masih tayang di website Indonesia Kaya lho, Kawan Puan!

Musikal horor IBU akan tayang pada:

- Jumat, 5 November 2021

Pukul 19.00-20.00 WIB dan 20.30-21.30 WIB.

- Sabtu, 6 November 2021

Pukul 19.00-20.00 WIB dan 20.30-21.30 WIB.

Kawan Puan bisa membeli tiket pertunjukan teater virtual ini melalui laman www.indonesiakaya.com. (*)

 

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania