Takut Interaksi Sosial, Apa Itu Gangguan Kepribadian Menghindar?

Ericha Fernanda - Sabtu, 30 Oktober 2021
Penyebab dan gejala gangguan kepribadian menghindar
Penyebab dan gejala gangguan kepribadian menghindar Edwin Tan

Parapuan.co - Orang dengan gangguan kepribadian menghindar akan menghindari interaksi sosial karena takut ditolak dan dihakimi oleh orang lain.

Gangguan kepribadian menghindar ditandai dengan perasaan gugup dan takut karena ketidakmampuannya untuk masuk ke situasi sosial.

Selain itu, mereka sangat sensitif untuk dinilai secara negatif oleh orang lain, akhirnya memilih menghindar karena takut akan penolakan.

Baca Juga: Victim Mentality, Si Merasa Diri Sendiri Paling Susah dan Korban Utama

Seperti gangguan kepribadian lainnya, gejala gangguan kepribadian menghindar bisa diperhatikan di masa kanak-kanak hingga masa remaja atau dewasa awal.

Gangguan ini bertahan lama dalam diri seseorang dan semakin kuat seiring waktu, alhasil diagnosis sering kali terjadi saat dewasa.

Penyebab

Melansir Cleveland Clinic, penyebab pasti gangguan kepribadian menghindar tidak diketahui pasti.

Namun, diyakini bahwa gangguan kepribadian menghindar dapat diturunkan dalam keluarga melalui gen, tetapi hal ini juga belum terbukti.

Faktor lingkungan, terutama di masa kanak-kanak, pun memainkan peran penting.

Rasa malu di masa kecil adalah normal, tetapi bagi orang dengan gangguan kepribadian menghindar akan berkembang intensif hingga remaja dan dewasa.

Pengalaman masa lalu, penolakan orang tua, dan pengaruh teman sebaya turut memengaruhi harga diri seseorang.

Baca Juga: Mengenal Tokofobia, Ketakutan Ekstrem Perempuan akan Hamil dan Melahirkan

Gejala

Orang dengan gangguan kepribadian menghindar memiliki ketakutan akan penolakan begitu kuat, sehingga mereka memilih isolasi daripada berisiko ditolak dalam suatu hubungan.

Selain ketakutan akan penghinaan, ciri-ciri umum lainnya termasuk:

1. Terlalu sensitif dan mudah terluka oleh kritik atau ketidaksetujuan.

2. Memiliki sedikit teman dekat dan enggan untuk terlibat dengan orang lain, kecuali benar-benar disukai.

3. Mengalami kecemasan ekstrem, gugup, dan ketakutan dalam lingkungan sosial dan menghindari kegiatan yang melibatkan kebersamaan dengan orang lain.

4. Cenderung pemalu, canggung, dan sadar diri dalam situasi sosial karena takut melakukan sesuatu yang salah.

 

5. Cenderung membesar-besarkan masalah, padahal sebenarnya tidak ada yang memperhatikan.

6. Jarang mencoba sesuatu yang baru atau mengambil risiko.

7. Memiliki citra diri yang buruk karena melihat diri sendiri tidak memadai dan rentan.

Baca Juga: Emotional Numbness, Tanda-Tanda Orang Merasa Hampa Secara Emosional

Kawan Puan, setelah membaca rangkuman di atas dan kamu merasa terhubung dengan ciri-cirinya, janganlah mendiagnosa diri sendiri, ya.

Agar gangguan kepribadian ini bisa dikurangi intensitasnya, periksakan diri ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui secara komprehensif apa yang terjadi.

Profesional akan membantumu dengan penuh perhatian hingga keadaanmu lebih baik dengan melakukan perawatan rutin.

Kesediaan individu untuk mencari bantuan profesional dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada keberhasilan pengobatan gangguan kepribadian menghindar.

Dengan perawatan, seseorang dengan gangguan kepribadian menghindar dapat belajar untuk berhubungan dengan orang lain dengan lebih tepat. (*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Berikut Ini 5 Cara Mengatasi Rasa Cemas Sebelum Bepergian